JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus percaloan di tempat Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur masih marak. Hari ini, Selasa (24/5/2017), Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta melakukan sidak ke lokasi uji KIR tersebut.
Sidak dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah dan Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Ujung Menteng Dedy Dwi Widodo dan petugas pengamanan setempat, termasuk unsur polisi dan TNI. Sejumlah orang yang dicurigai sebagai calo langsung berusaha kabur begitu melihat petugas.
Namaun beberapa orang akhirnya bisa dicegat. Salah seorang diceget di halaman PKB Ujung Menteng dekat pintu masuk.
"Hei... Mas kamu mau ke mana, sini dulu," panggil seorang petugas TNI yang ikut bergabung dalam sidak itu. Pria berjaket cokelat tua itu wajahnya terlihat bingung dan gugup. Ia mengaku, hendak mengambil motor di parkiran setelah mengurus uji kendaraan.
"Ini saya mau balik Pak," jawab pria yang belakangan diketahui bernama Slamet (32) itu.
Andri menghampiri dan meminta pria itu menunjukan bukti mengurus kendaraannya. Slamet sempat mengaku surat sudah di rumah. Namun, Andri tidak percaya dan mencurigainya sebagai calo.
"Calo kamu ya," kata Andri.
"Bukan Pak, ngurus mobil orang," ujar Slamet.
Setelah didesak, Slamet akhirnya mengaku di hadapan Andri.
"Anu Pak, saya jasa doang, Rp 30.000. Gitu aja, bener Pak," ujar Slamet.
Andri meminta anak buahnya membuat surat pernyataan kepada Slamet.
"Kamu kalau begini sekali lagi saya tangkap lho," ujar Andri.
Sidak kemudian berlanjut ke arah parkiran motor. Di ujung parkiran, enam orang sedang duduk-duduk. Melihat petugas datang ke arah mereka, sejumlah orang itu memencarkan diri. Ada yang menghidupkan motor, ada berjalan. Tetapi, seorang petugas dishub mencegatnya.
"Bapak mau ke mana, sini dulu Pak," ujar petugas.
Salah satunya yang belakangan diketahui bernama Muhammad Zen (60) sempat membantah saat dikatakan sebagai calo.
"Main aja Pak di sini," ujar Zen.
"Ngapain kamu main di sini," tanya Andri.
Zen akhirnya mengaku menjadi calo uji KIR kendaraan. Biaya urus uji KIR kendaraan lewat Zen dipatok seharga Rp 200.000. Padahal tarif untuk mengurus KIR hanya Rp 87.000.
"Alakadarnya sama yang punya mobil Pak, Rp 200.000 aja," jawab Zen.
"Kamu nyetor sama orang di dalam ya," tanya Andri. "Enggak Pak, gimana nyetor saya dapat Rp 50.000 masuk kantong Pak," kilah Zen.
Empat tersangka calo kemudian ditangkap langsung dan didata petugas dengan membuat surat pernyataan bermaterai. Andri meminta anak buahnya untuk tegas kepada para calo.
"Besok kalau yang enggak ada kepentingan jangan kasih masuk Pak, mau dia sengsara di luar kepanasan biarin aja," ujar Andri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.