Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mediasi Penggusuran Kawasan Lauser Menemui Jalan Buntu

Kompas.com - 27/05/2016, 08:57 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mediasi terkait rencana penertiban Jalan Lauser, Kabayoran Baru, Jakarta Selatan, menemui jalan buntu.

Pertemuan antara warga, Pemkot Jakarta Selatan, DPRD DKI Jakarta, PD PAM Jaya, dan Badan Pertanahan Negara (BPN) yang dijadwalkan pada Rabu (25/5/2016) di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, batal digelar.

(Baca juga: PD PAM Jaya Bersedia Dimediasi Komnas HAM soal Penggusuran Warga Lauser)

Mediasi tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara warga Lauser, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan dan DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI 9 Mei lalu.

Pertemuan di Gedung DPRD DKI itu menghasilkan kesepakatan bahwa pihak Pemkot Jakarta Selatan, dalam hal ini Wali Kota, Tri Kurniadi, harus bersikap netral.

Tak boleh ada sikap yang diambil sebelum masalah status lahan di Jalan Lauser RT 08/08, Kelurahan Gunung, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu jelas kepemilikannya.

Sejauh ini, PD PAM Jaya mengklaim sebagai pemilik lahan tersebut berdasarkan sertifikat hak guna bangunan yang dikeluarkan pada 2012.

Pada Rabu, Warga Lauser yang mendatangi Kantor Wali Kota Jaksel untuk mengikuti mediasi tersebut mengaku tidak melihat adanya usaha serius untuk mediasi.

Saat itu, hanya Pemkot Jakarta Selatan dan PD PAM Jaya, yang mengikuti pertemuan.

Sementara itu, DPRD DKI Jakarta selaku penengah, dan BPN selaku pihak yang mengetahui jelas status lahan tersebut, tidak datang untuk mengikuti mediasi.

Salah seorang warga Lauser yang ikut dalam mediasi, Kahfi Haqi Arasyi, mengatakan bahwa dalam pertemuan itu Tri langsung menyatakan bahwa lahan Lauser milik PD PAM Jaya.

Argumen Tri ini diprotes warga. "Harusnya sesuai tindak lanjut dari DPRD, dia tidak boleh tentukan sikap dulu," kata Kahfi saat ditemui Kompas.com di Lauser, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Perdebatan sengit pun terjadi dalam ruang mediasi tersebut. Pihak pemerintah saat itu berusaha memulai mediasi dengan memberikan penjelasan, meskipun tanpa kehadiran DPRD dan BPN.

Namun warga menolak. Kuasa hukum warga Lauser dari PBHI juga keluar dari ruangan karena tidak diperkenankan berbicara.

Melihat aksi itu, warga juga memutuskan untuk keluar ruangan dan tak ikut mediasi. Kahfi menuturkan, Tri saat itu tampak kesal.

Saat sebagian warga keluar, Tri langsung meminta agar langsung diterbitkan surat peringatan kedua (SP 2) penertiban kawasan Lauser.

Halaman:


Terkini Lainnya

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com