Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Ahok Wujudkan Jakarta Ramah Disabilitas

Kompas.com - 30/05/2016, 07:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bermimpi mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah penyandang disabilitas. Semua warga negara berhak mendapat fasilitas dari pemerintah, tak terkecuali para penyandang disabilitas.

Mulai dari trotoar, toilet, hingga bus harus dirancang sedemikian rupa agar mereka dapat menikmati fasilitas tersebut.

"Jadi semua kota manapun di dunia harus memiiki fasilitas yang ramah disabilitas. Jadi kalau kota manapun tidak bisa sediakan (fasilitas) yang ramah disabilitas, dia enggak bisa disebut kota sebenarnya," kata Basuki, Sabtu (28/5/2016).

Mulai dari toilet, Basuki menginstruksikan agar toilet yang ada di taman maupun RPTRA (ruang publik terpadu ramah anak) harus ramah terhadap penyandang disabilitas. Menuju toilet, harus ada guiding block atau ubin pemandu.

Seluruh toilet juga akan dibangun sekelas toilet di mal. Sebab, banyak pengunjung taman menahan makan dan minum, hanya karena enggan ke toilet taman yang jorok. Contohnya seperti di Monumen Nasional (Monas) dan Lapangan Banteng.

"Lalu kalau naik kursi roda ke taman apa enggak stress lokasinya jauh dari rumah? Sekarang taman juga banyak enggak ada ubin pemandu, orang penyandang disabilitas dan tunanetra jarang menikmati taman," kata Basuki.

Masalah baru muncul ketika para penyandang disabilitas tidak sanggup ke taman karena biaya transportasi yang tinggi. Basuki mengatakan, tahun ini, Pemprov DKI Jakarta memesan 250 unit bus transjakarta merek Mercedes Benz dengan spesifikasi dek pendek atau menyentuh trotoar serta suspensinya miring ke kiri.

Dek pendek ini akan memudahkan pengguna kursi roda masuk ke dalam bus.

"Kami harapkan penyandang disabilitas sama lansia gratis naik transjakarta juga sudah saya instruksikan. Hanya saja busnya belum ada, sekarang bus nya masih ketinggian tangganya," kata Basuki.

Terakhir, soal trotoar. Banyak guiding block berwarna kuning yang sudah sulit dijangkau oleh penyandang disabilitas. Bahkan, tak sedikit guiding block yang menabrak pohon, reklame, dan lain-lain.

Selain itu, Basuki mengeluhkan jauhnya jarak antara tombol penyeberangan dengan guiding blocks. Suara tombol sebagai penanda penyeberangan juga banyak yang tidak berfungsi. Lampu hijau penyeberangan dirasa Basuki terlalu cepat untuk menyeberang.

"Yang paling penting saat menyongsong Asean Games 2018, kami harap trotoar dari Monas sampai Senayan itu sudah lebar rata-rata 9,5 meter dan itu tentu kami akan pasang kotak S," kata Basuki.

Disebut Kotak S karena bentuknya seperti huruf S dan memudahkan pengguna kursi roda berjalan di trotoar. Hanya kursi roda yang bisa melalui kotak S tersebut.

Sementara motor tidak bisa melalui alat berbahan stainless steel tersebut.

"Palak" pengembang

Basuki berencana menerapkan aturan baru untuk memperbaiki trotoar dalam rangka mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah disabilitas. Pembangunan trotoar akan dibebankan kepada pemilik gedung atau properti. Aturan ini sebelumnya juga diterapkan di Kuala Lumpur, Malaysia.

"Trotoar tidak pernah dibangun melalui APBN atau APBD. Tapi menjadi kewajiban pemilik properti dan kami (Pemprov DKI Jakarta) yang menentukan spesifikasinya," kata Basuki.

Kebetulan, lanjut dia, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun trotoar di 2.600 kilometer ruas jalan ibu kota. Pemprov DKI Jakarta akan membutuhkan anggaran besar untuk membenahi trotoar-trotoar tersebut. Sehingga biaya tersebut akan dibebankan kepada para pengembang.

"Kami ingin bangun trotoar di jalan arteri dan jalan utama, mungkin butuh waktu 25 tahun (membenahi trotoar) dengan anggaran Rp 3 triliun. Makanya saya mau ciptakan lagi kontribusi, bukan barter ya, kontribusi sama barter beda jauh," kata Basuki.

Trotoar akan dilengkapi dengan guiding blocks serta kotak S. Dengan pembiayaan oleh pengembang ini dapat menghemat penggunaan APBD DKI Jakarta.

"APBD kami gunakan untuk pendidikan, kesehatan, dan transportasi. Uang pajak kami kembalikan untuk pendidikan dan kesehatan publik," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut. (Baca: Ahok: Tahun Ini, Semua Trotoar di Jakarta Ramah Disabilitas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com