JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar lima ibu-ibu berkumpul di Pos RW 12, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (30/5/2016). Mereka bercengkerama perihal Ketua RW 12 Agus Iskandar yang kini terancam dipecat oleh Lurah Kebon Melati, Winentri.
Rencana pemecatan Agus lantaran penolakan kebijakan pelaporan tiga kali setiap hari via aplikasi Qlue. Lantas, bagaimana tanggapan warga terhadap kinerja Agus?
"Pak RW itu orang baik. Enggak pantas dipecat," kata Dian Novita (40) saat berbincang dengan Kompas.com.
Dian merupakan kader dari Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Kebon Melati. Pengalaman Dian ketika mengurus posyandu, Agus kerap membantu. Bahkan, ia membantu dana posyandu.
Selain itu, Agus juga dinilai cepat menanggapi keluhan warga. RW 12 sendiri dulu kerap jadi tempat tawuran dan narkoba. Namun, sejak Agus menjabat Ketua RW 12, kondisi lingkungan jadi kondusif.
"Sekarang kalau ada rumah kosong, terus ada orang ngumpul di situ, nah langsung ditindak tuh," ujar Dian.
Warga Kebon Melati lainnya, Suhendri (43), mengungkapkan kinerja Agus patut diacungi jempol. Dia kerap melakukan gebrakan-gebrakan yang hasilnya baik buat warga.
"Misalnya, Ramadhan gebrakan santunan ke anak yatim. Terus kegiatan 17-an," kata warga RT 14/12, Kebon Melati, itu.
Agus juga disebut mengaktifkan kembali karang taruna di RW 12. Anak-anak muda pun turut serta dalam membangun lingkungan di lingkungannya.
Indra (39), warga lainnya, juga menilai kinerja Agus cukup baik. Salah satunya dalam menyelesaikan perselisihan yang terjadi di sekitar Pasar Lontar.
"Di sini kan sering ada perselisihan parkir. Nah, Pak Agus damaiin," kata Indra.
Namun, Indra mengakui perselisihan itu kembali timbul lantaran dari warga sendiri. Indra pun mengakui bahwa persoalan itu sebenarnya datang dari warga sendiri.
"Tergantung juga dari diri masing-masing. Kalau Pak Agus damaiin terus," kata Indra.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.