Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal Bus Terbesar Se-Asia Tenggara di Jakarta Siap Beroperasi Saat Mudik Lebaran

Kompas.com - 01/06/2016, 07:47 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terminal bus Pulogebang siap beroperasi sebelum arus mudik Lebaran 2016. Pembangunan fasilitas penunjang dalam terminal bus terbesar se-Asia Tenggara itu sudah rampung.

Terminal bus di daerah Cakung, Jakarta Timur, itu akan menjadi pusat naik dan turun penumpang bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP) rute Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bus-bus dengan dua rute itu tak lagi diperbolehkan menaikkan dan menurunkan penumpang selain di Terminal Pulogebang.

Tercatat, akan ada 74 perusahaan otobus (PO) yang akan menempati Terminal Pulogebang. Sebagian besar PO bus itu pindah dari Terminal Pulogadung.

Adapun kebijakan ini turun langsung dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.

Kepala Dishubtrans DKI Jakarta Andri Yansyah mengungkapkan, meski pembangunan Terminal Pulogebang sudah rampung, pengoperasian fasilitas umum itu menunggu aliran listrik ke gerbang tol di pintu keluar terminal. Ada empat pintu tol yang dioperasikan oleh PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ).

"Sistem di gerbang tol itu sudah siap. Hanya tunggu aliran listrik dari PLN. Tadi saya audah minta agar listrik segera teraliri," kata Andri di kantornya, Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Setelah menghubungi operator jalan tol, kata Andri, PLN akan segera mengalirkan listrik ke gerbang tol. Aliran listrik dari PLN dilakukan dengan cara menyambungkan kabel sementara. Aliran itu juga sambil menunggu pembangunan secara permanen selama satu bulan untuk aliran listrik ke gerbang tol keluar Terminal Pulogebang.

Sementara itu, untuk fasilitas penunjang lainnya, seperti transportasi umum menuju Terminal Pulogebang, juga sudah disiapkan. Angkutan umum yang berhenti di Terminal Pulogadung akan diminta melanjutkan sampai ke Terminal Pulogebang.

Selain itu, bus transjakarta juga akan melayani rute hingga Pulogebang dari Terminal Pulogadung.

Tak bisa ditunda

Dalam sosialisasi pemindahan bus AKAP rute Jawa Tengah dan Jawa Timur dari Terminal Pulogadung ke Terminal Pulogebang pada Selasa (31/5/2016) kemarin, masih diwarnai penolakan. Beberapa PO bus meminta pemindahan tersebut diundur setelah Lebaran.

"Kalau menurut pendapat saya, seandainya bisa dipertimbangkan, pemindahan dilakukan setelah Lebaran," kata Sumarji, perwakilan dari salah satu PO bus, saat sosialisasi.

Para PO bus pun sebenarnya tak menolak pemindahan. Namun, mereka meminta penundaan. Pertimbangannya karena saat ini mendekati arus mudik dan beberapa fasilitas belum mendukung. Fasilitas yang dikeluhkan adalah jumlah loket di terminal. Saat ini baru ada 31 bangunan loket di Terminal Pulogebang. (Baca: Bus AKAP Rute Jateng dan Jatim Akan Dialihkan ke Terminal Pulogebang)

Pemindahan tidak bisa ditunda

Wakil Kepala Dishubtrans DKI Jakarta Sunardi Sinaga menegaskan tak bisa menunda pemindahan tersebut. Pemindahan merupakan bagian dari perbaikan sistem transportasi di Jakarta. Nantinya Terminal Pulogadung hanya untuk tujuan dalam kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com