JAKARTA, KOMPAS.com - Bus Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) mengeluhkan penurunan jumlah penumpang setelah tidak melintas di jalur transjakarta. Penurunan penumpang akibat larangan masuk "busway" itu mencapai sekitar 30 persen.
"Kalau penumpang turun sekitar 30 persen mas," kata seorang kernet bus yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (1/6/2016).
Kernet bus APTB jurusan Bekasi-Tanah Abang itu mengungkapkan penurunan penumpang paling banyak terjadi dari Bekasi. Sementara penumpang dari Tanah Abang ia sebut tidak mengalami perubahan.
"Ini saja sudah penuh banget. Gak bisa naikin penumpang lagi," katanya.
Sementara itu, untuk waktu tempuh perjalanan ia mengatakan tidak ada perbedaan, meski tak lagi melintas di jalur transjakarta. Bus milik operator Mayasari Bhakti itu melintas di jalan Tol Dalam Kota.
"Sama saja kena macet mas. Lama juga sampainya," ujarnya.
Bus berwarna biru itu tak lagi menggunakan nama APTB. Bus tersebut jadi bus antar kota biasa. Dilarangnya APTB masuk busway oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta disebabkan banyaknya laporan yang menyebut masih seringnya bus-bus APTB melanggar aturan.
APTB disebut kerap memungut biaya tambahan dari penumpang yang naik di sepanjang koridor transjakarta hingga keluar masuk busway untuk menaikturunkan penumpang.
Selain sebagai bentuk sanksi, dilarangnya APTB masuk busway merupakan upaya mendorong agar operator APTB segera menandatangani kontrak rupiah per kilometer dengan PT Transportasi Jakarta.