Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brian "Sheila on 7": PPSU Itu Kemajuan Peradaban

Kompas.com - 02/06/2016, 05:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Drummer grup band Sheila on 7 Brian Kresna Putro turut merasakan kinerja pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) serta pekerja harian lepas Dinas Kebersihan DKI Jakarta, atau yang biasa disebut pasukan oranye.

"Menurut aku, pasukan oranye itu juga suatu kemajuan peradaban gitu," kata Brian, saat ditemui wartawan di kawasan SCBD Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2016).

Brian memandang, kini pekerja kebersihan tidak hanya dipandang sebagai pekerja kasar. Selain itu, lanjut dia, kini pekerja kebersihan itu mendapat gaji layak sesuai upah minimum provinsi (UMP).

"Sebelumnya kan (gaji) potong sana sini enggak jelas. Tapi begitu terakhir, ada progres seperti itu ya respek banget. Selain (pemerintah) mikirin targetnya, tapi juga pekerjanya mendapat sesuatu yang layak," kata Brian.

Selain pasukan oranye, Brian merasa taman di Jakarta semakin terawat. Seperti taman bunga di kawasan Barito yang sebelumnya terlihat kumuh menjadi tampak lebih hijau dan rindang. Brian merasa perubahan baru terjadi beberapa tahun belakangan ini.

"Sekarang aku tinggal di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan. Itu pembenahan gorong-gorong segala macam itu ya baru berasa paling maksimal itu ya sekarang," kata Brian. (Baca: Mengintip Lebih Dekat Kerja PPSU atau Pasukan Oranye)

"Biasanya dulu-dulu (gorong-gorong) dibenerin. Tapi baru setengah jalan berhenti, tiba-tiba enggak tahu orangnya ke mana. Ya yang baru kerasa (kinerjanya), (pemerintahan) sekarang," kata Brian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com