JAKARTA, KOMPAS.com — CEO Qlue Rama Raditya menyebutkan ada sejumlah hal yang harus dilakukan jika didapati ada laporan berulang yang masuk di aplikasi Qlue. Aplikasi tersebut merupakan sistem laporan warga yang bekerja sama, salah satunya dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, untuk menampung keluhan dan laporan warga DKI Jakarta.
"Kalau ada laporan yang sama, baiknya ditindaklanjuti segera agar tidak dilaporkan lagi, itu satu. Kemudian, kalau memang enggak niat ditindaklanjuti (laporan duplikatnya), diinfo ke Jakarta Smart City, sehingga mereka dapat delete laporan tersebut. Tinggal telepon, enggak susah," kata Rama kepada Kompas.com, Jumat (3/6/2016).
Secara sederhana, Rama mengungkapkan, jika ada laporan yang berulang atau terduplikat, lurah terkait bisa langsung menginfokan ke admin Jakarta Smart City sehingga bisa diproses untuk dihapus.
Rama juga menegaskan, setiap laporan yang dimuat selalu disertai dengan foto dan keterangan lokasi tempat foto dibuat via GPS sehingga minim kemungkinan ada laporan yang direkayasa.
"Warga juga enggak gila-gila amat foto setiap hari. Kalau urusannya sudah beres, enggak akan ada lagi yang difoto," tutur Rama.
Lurah Pejagalan Maskur sebelumnya menceritakan, ada aduan yang berulang-ulang disampaikan warga melalui Qlue. Hal itu dianggap menjadi salah satu penyebab data terkait aduan yang tidak diproses jumlahnya semakin banyak.
Adapun dari ranking Qlue, Kelurahan Pejagalan menempati posisi paling bawah, dengan perolehan 44 poin. Qlue juga mencatat ada 636 aduan yang belum ditindaklanjuti oleh Kelurahan Pejagalan per 1 Juni 2016. (Baca: Lurah Pejagalan Sebut Ada Laporan yang Dilakukan Berulang-ulang di Aplikasi Qlue)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.