JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu panitia Festival Makanan Indonesia yang digelar di Singapura, Boediman Widjaja, menjelaskan adanya perubahan konten undangan acara tersebut.
Boediman menyebut, mulanya ada usulan pengumpulan KTP dan penjualan merchandise Teman Ahok dalam festival makanan itu.
"Awal mula waktu membicarakan acara pesta makanan Indonesia dan berkenalan dengan Mbak Amalia yang sangat populer.. sempat ada usulan sehingga designer langsung men-design," ujar Boediman melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (5/6/2016).
Namun, panitia penyelenggara kemudian langsung merevisi undangan tersebut karena mengetahui Singapura melarang semua kegiatan politik dalam bentuk apa pun di sana.
"Tetapi kami langsung minta segera direvisi. Sebab di dalam acara tersebut seperti yang sudah diklarifikasi ke Teman Ahok dan oleh panitia ke Kedubes RI tidak akan ada aktivitas politik dalam bentuk pidato politik, penyebaran formulir, pengumpulan KTP dan hanya acara makan dan foto bersama," kata Boediman.
Menurut dia, konten undangan itu diubah pada 24 Mei 2016. Panitia menghilangkan keterangan adanya pengumpulan KTP dan penjualan merchandise Teman Ahok. Mereka pun menghapus logo Teman Ahok yang terdapat pada undangan pertama.
"Seingat saya itu tanggal 24 sore dan kita langsung ubah tanpa TA (Teman Ahok) dan foto AHOK," ucapnya.
Setelah kegiatan kemarin, penyelenggara dan Teman Ahok bersepakat tidak akan mengadakan acara apa pun lagi.
"Setelah acara ini TIDAK ADA acara yang lain yang sudah disepakati dengan Teman Ahok. Panitia menghormati dan mentaati hukum di Singapura," ujar Boediman.
Sebelumnya, dalam undangan pertama yang diterima langsung Kompas.com dari juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, pada Selasa (31/5/2016), acara di Singapura dikatakan merupakan "meet up with Teman Ahok" yang bertajuk "Menuju Indonesia Lebih Baik, Festival Makanan Indonesia".
Di dalam rincian undangan tersebut terdapat sesi sharing dengan Teman Ahok dan tanya-jawab yang rencananya diisi oleh Amalia dan Richard dari Sekretariat Teman Ahok.
Ada juga penjualan merchandise Teman Ahok, dan pengumpulan data KTP DKI Jakarta pun dibuka bagi yang ingin memberikan dukungan kepada Basuki Tjahaja Purnama dan Heru Budi Hartono untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta, tahun depan.
Namun, undangan itu kemudian direvisi. Kompas.com menerima undangan yang direvisi itu dari Boediman, Minggu (5/6/2016).
Dalam undangan terbaru, tidak tertulis adanya pengumpulan KTP dan penjualan merchandise Teman Ahok. Yang tertulis hanyalah aneka makanan dan jajanan yang disajikan dalam festival makanan itu. Logo Teman Ahok yang semula ada di undangan pertama pun dihilangkan.