Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Dua Pendiri "Teman Ahok" Ditahan di Imigrasi Singapura dan Akhirnya Dideportasi

Kompas.com - 06/06/2016, 09:51 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga negara Indonesia di Singapura menggelar Food Festival pada Sabtu (4/6/2016). Mereka mengundang dua pendiri "Teman Ahok", Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, dalam acara tersebut.

Salah satu panitia Food Festival, Boediman Widjaja, menyebut mulanya ada usulan pengumpulan data KTP dan penjualan merchandise Teman Ahok dalam festival makanan itu. Desainer pun langsung membuat desain undangan acara yang di dalamnya tertulis ada kegiatan pengumpulan KTP dan penjualan merchandise.

Namun, panitia penyelenggara kemudian langsung merevisi undangan tersebut karena mengetahui Singapura melarang semua kegiatan politik dalam bentuk apa pun di sana.

"Kami langsung minta segera direvisi sebab di dalam acara tersebut, seperti yang sudah diklarifikasi ke Teman Ahok dan oleh panitia ke Kedubes RI, tidak akan ada aktivitas politik dalam bentuk pidato politik, penyebaran formulir, pengumpulan KTP, dan hanya acara makan dan foto bersama," kata Boediman, Minggu (5/6/2016).

Amalia pun menyatakan hal serupa. Ia mengakui mulanya akan ada penjualan merchandise Teman Ahok di sana. Namun, Amalia mendapat kabar konsep acara tersebut berubah.

"Kami sudah sepakat untuk tidak ada atribut dan sebagainya. Jadi, semula yang saya sama Richard mau bawa merchandise dan sebagainya jadi enggak usah karena kondisi di sana itu kami mau kumpul dengan teman-teman WNI di sana, pengin tahu situasi di Indonesia seperti apa," ujar Amalia dalam konferensi pers di markas Teman Ahok, Minggu siang.

Amalia dan Richard pun berangkat ke Singapura. Namun, dia mengaku keduanya berangkat bukan sebagai perwakilan Teman Ahok, melainkan WNI biasa yang datang ke sana untuk memenuhi undangan.

Ditahan Imigrasi Singapura

Tiba di Bandara Changi, Singapura, Amalia menyebut dirinya tidak lolos dan dimintai keterangan oleh Imigrasi Singapura. Pendiri Teman Ahok itu diduga akan melakukan kegiatan politik sehingga pihak Imigrasi tidak mengizinkan dia masuk ke Singapura.

Setelah dimintai keterangan, Amalia dan Richard ditahan di ruang Immigration and Checkpoints Authority (ICA) dan tidak dapat menghubungi Teman Ahok di Jakarta.

Pada Sabtu itu, Amalia mengatakan, dia tidak didampingi pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura. KBRI tidak dapat langsung mendampingi saat Amalia dimintai keterangan oleh Imigrasi Singapura.

"Ketika kontak pihak KBRI itu memang posisinya KBRI sedang libur. Sampai kami masuk ke ICA itu, kami belum sempat ketemu (KBRI)," kata dia.

Meski begitu, Amalia menyebut pihak KBRI membantu mereka dari jarak jauh. KBRI baru datang menemui mereka pada Minggu pagi. Pihak KBRI pun kemudian membantu menyiapkan kepulangan mereka.

"Teman-teman KBRI datang pukul 07.00 pagi tadi (Minggu). Ketika sudah didampingi, sudah leluasa dalam menyiapkan kepulangan. Walaupun kami sedikit menyesalkan kenapa tidak dari hari pertama, mungkin tidak akan seperti ini. Tapi, kami juga berterima kasih, KBRI sudah mengurus kami," tutur Amalia.

Amalia dan Richard mulanya dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada Sabtu pukul 22.00 waktu setempat. Namun, keduanya baru dipulangkan pada Minggu pukul 10.15.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com