Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Sudirman Kini Bersih dari Ojek

Kompas.com - 06/06/2016, 12:43 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penumpang kereta yang turun di Stasiun Sudirman, kini harus berjalan ke arah Halte Dukuh Atas jika ingin berganti moda transportasi. Ojek dan bus sudah tidak ada lagi di depan stasiun dan trotoar.

Spanduk dari Dinas Perhubungan dan Polda Metro Jaya terpasang melarang ojek untuk parkir, berhenti, atau mangkal.

Pantauan Kompas.com, sebanyak tujuh orang petugas Dishub berjaga di sisi-sisi pagar. Oki, salah seorang petugas dari Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Pusat mengatakan mulai pagi hingga malam, para petugas ini menghalau tukang ojek, bus sedang, hingga penumpangnya untuk tertib aturan.

Kendaraan yang masih membandel, biasanya hanya akan ditegur. Jika tidak mengindahkan juga, mereka siap menderek kendaraan itu.

"Dulu kan bisa mangkal depan stasiun. Sekarang kami arahkan supaya ke halte TransJakarta," kata Oki, Senin (6/6/2016).

Pasalnya, laju lalu lintas dari arah Bundaran HI cukup membahayakan. Kendaraan dan pejalan kaki berisiko ditabrak dari belakang oleh kendaraan yang berkecepatan tinggi.

Oki menyebut kini memang mayoritas orang sudah tertib dengan menunggu di halte. Namun, setiap harinya masih ada beberapa yang nekat meloncati pagar terutama pada jam-jam padat seperti pukul 07.00.

"Kita kan enggak tahu nanti kalau tiba-tiba dia loncat terus kepeleset atau kesandung kebetulan dari belakang kendaraan kencang, kan bahaya ini," ujar Oki.

Dengan dilarangnya naik turun penumpang di depan stasiun dan trotoar, kini ojek pangkalan dan ojek online lebih banyak menunggu penumpang di putaran ke arah Jalan Galunggung maupun di Jalan Kendal.

Kompas TV Sanksi Jika Tarif Angkot Tidak Turun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com