JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Djarot Saiful Hidayat mengatakan partainya lebih leluasa saat akan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 dibanding saat akan menghadapi kontestasi yang sama pada 2012 lalu.
Menurut Djarot, partainya lebih leluasa karena memiliki kursi di DPRD DKI Jakarta yang cukup untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tanpa berkoalisi.
"Sekarang PDI-P lebih leluasa, enggak seperti Pilkada tahun 2012," kata Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/6/2016).
"Kalau (Pilkada) tahun 2012, kami harus berkoalisi dengan partai lain, karena suara kami tidak mencukupi. Kalau sekarang kami kan punya 28 kursi di DPRD DKI Jakarta," ujarnya.
Adapun syarat partai politik dapat mengusung pasangan cagub dan cawagub sendiri yakni memiliki minimal 20 persen kursi dari total anggota DPRD DKI atau sekitar 22 kursi. Meski demikian, Djarot tak menutup kemungkinan PDI-P berkoalisi dengan partai politik lainnya untuk memperkuat peran partai.
"Kami bisa bergabung dengan partai lain yang ideologinya sama, visi, dan orientasinya sama. Untuk bisa melanjutkan pembangunan lebih baik lagi, membangun Jakarta Baru lebih baik lagi, ya boleh-boleh saja," ucap Djarot.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.