Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Antusias Sambut Operasi Pasar di Jakarta

Kompas.com - 09/06/2016, 09:30 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui PD Pasar Jaya, kembali menggelar operasi pasar murah pada bulan Ramadhan. Operasi pasar digelar di 20 pasar di DKI sejak 4 Juni - 17 Juli 2016.

Operasi pasar digelar di tenda PD Pasar Jaya di pelataran pasar. Setiap hari, operasi pasar itu dibuka sejak pukul 07.00-13.00 WIB.

Salah satu petugas operasi pasar murah di Pasar Glodok, Jakarta Barat, Hollis Febrial, menyatakan antusiasme warga menyambut operasi pasar di sana cukup tinggi. Pembeli selalu berdatangan sejak pagi hingga siang.

Atok barang yang dijual habis dengan cepat. Gula disebut habis dalam hitungan jam, tepung terigu habis dalam dua hari, dan telur hanya dalam beberapa hari.

Rabu (8/6/2016) kemarin misalnya, warga berdatangan ke operasi pasar di Pasar Glodok sejak pagi hingga siang. Meski begitu, kondisi operasi pasar di sana tidak terlalu padat karena warga datang bergiliran.

Warga mengaku, mereka berbelanja di operasi pasar karena harganya lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar pada umumnya. Mereka menyatakan, rata-rata harga bahan pokok lebih murah, meski ada yang sama atau harganya tak berbeda jauh dengan harga di pasar pada umumnya.

Karena harganya yang lebih murah, warga rela menunggu jika jika stok barang yang akan dibelinya kosong tetapi petugas memberitahukan bahwa persediaan sedang dikirimkan lagi.

"Datang hari ini enggak? Saya tungguin deh," kata salah satu pembeli, Fitri (36), kepada petugas di Pasar Glodok.

"Ini (belanja) ketiga kali, tapi bolak-balik terus nanyain telur sama gula. Lebih murah di sini, bedanya jauh ya," tutur warga Bandengan itu kepada Kompas.com.

Di Pasar Sunter, Jakarta Utara, kondisinya hampir sama. "Hari pertama ramai banget, mungkin mareka pikir cuma 1-2 hari saja, bahkan sampai ada yang nitip barang, dia bayar dulu. Kalau kami enggak bisa terima yang seperti itu," tutur Nugraha Rafila, petugas operasi pasar murah di Pasar Sunter.

Namun kondisi di pasar itu beberda setelah beberapa hari dibuka. Kondisi operasi pasar tidak terlalu ramai. Nugraha menduga, kondisi yang agak sepi mungkin karena lokasi pasar yang berada di sekitar perumahan kalangan menengah ke atas.

"Biasanya yang beli itu agak jarang karena memang menengah ke atas semua, paling mereka beli yang kecil-kecil aja. Kalau di Johar Baru (Jakarta Pusat) atau di Pondok Labu (Jakarta Selatan) itu cepat banget habisnya, kan kebanyakan warganya mungkin yang menengah ke bawah," kata dia.

Tambah Titik operasi pasar

Setelah dibuka setiap hari di 20 titik pasar, operasi pasar murah khusus hari Jumat, Sabtu, dan Minggu bakal digelar di 127 titik pasar di Jakarta. Kepala Humas PD Pasar Jaya, Gatra Vaganza, mengatakan, rencana operasi pasar tambahan ini mulai dilakukan pada 10 Juni.

Barang kebutuhan pokok yang dijual sama dengan operasi pasar yang sudah berjalan.

"Jadi ini konsepnya sama, dilakukan di 127 pasar tersisa untuk mendukung operasi pasar di 20 titik yang sudah berjalan saat ini. Sehingga harga kebutuhan pokok bisa didapatkan masyarakat lebih murah," kata Gatra, Rabu.

Tujuan dilakukannya operasi di seluruh titik pasar untuk menekan harga dari spekulan yang kerap menaikan harga pada saat Ramadhan dan menjelang Lebaran. Dengan pola distribusi yang dipotong antara produsen ke konsumen, sejumlah kebutuhan pokok bisa dijual dengan harga yang lebih murah.

"Kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran cukup tinggi, dengan adanya kebutuhan pokok yang relatif lebih murah daya beli masyarakat masih bisa cukup tinggi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com