Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bangun Gubuk di Kampung Akuarium untuk Menyambung Hidup

Kompas.com - 14/06/2016, 14:41 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan masyarakat Kampung Akuarium di Penjaringan, Jakarta Utara kini mulai mendiami gubuk-gubuk yang telah dibangun sejak sebulan yang lalu. Selain menjadi tempat tinggal, belasan gubuk tersebut juga dimanfaatkan warga untuk berjualan makanan dan minuman bagi warga yang masih bertahan di sana.

Seorang warga Pasar Akuarium, sebut saja Imran mengatakan pendapatan dari hasil warung nasi bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Dalam sebulan, Imran mengatakan bisa mengantongi omset sebesar Rp 1 juta - Rp 1,5 juta.

Warung nasi Imran terbilang cukup kecil, ukurannya berkisar 3 x 4 meter persegi, menu yang disediakan juga lebih sedikit dari warung makan pada umumnya. Warung itu didirikan Imran di atas tanah bekas rumahnya.

Imran yang sehari-harinya bekerja sebagai ojek perahu ini mengatakan, jika hanya mengandalkan uang dari hasil ojek, jelas tidak akan mencukupi kebutuhan keluarganya. Terlebih setelah Kampung Akuarium digusur, jumlah wisatawan yang memakai jasanya menurun drastis.

Imran setiap bulannya juga harus membayar uang sewa rumah selepas dia beserta istrinya tak lagi tinggal di perahu. Setiap bulan Imran menyisihkan uang untuk membayar sewa rumah sebesar Rp 400.000.

"Ya lumayan lah (penjualan warung nasi), kalau hanya penghasilan sehari-hari saja gak akan bisa. Kalau sekarang, orang yang mau naik perahu kadang sebulan satu orang, kadang juga gak ada. Serba sulit semuanya," ujar Imran kepada Kompas.com di Pasar Akuarium Selasa (14/6/2016).

Kesulitan Imran juga dikarenakan tidak ada pasokan bahan pokok yang biasa didapatkan oleh warga Akuarium. Jika pasca-penertiban, hampir setiap hari dia beserta warga lainnya mendapatkan sumbangan bahan pokok, namun sudah tiga pekan sumbangan itu tak kunjung datang. (Baca: Di Kampung Akuarium Kini Berdiri Tenda Tempat Tinggal, MCK, dan Mushala)

Digusur

Kabar miring juga kembali datang, Imran mengatakan dari kabar yang beredar di masyarakat, Pemprov DKI akan kembali meratakan seluruh gubuk di Kampung Akuarium setelah lebaran.

"Sekarang resah lagi, kabar-kabarnya habis lebaran, semua gubuk-gubuk digusur lagi, tapi memang masih kabar-kabarnya saja," ujar Imran.

Tak hanya Imran, warga Akuarium yang enggan disebutkan namanya mengatakan hasil berjualan makanan ringan lumayan bisa membantu keluarganya.

"Banyak juga yang pesan minum di sini, ngopi juga, lumayanlah," ujar warga tersebut.

Selain tinggal di gubuk, beberapa warga lainnya juga masih tinggal sebagai "Manusia Perahu", namun saat ini jumlahnya tingggal 2-3 perahu saja. Kampung Akuarium yang terletak di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016) ditertibkan oleh Pemprov DKI.

Penertiban itu sebagai rencana revitalisasi kawasan wisata bahari yang ada di Jakarta. Namun sampai saat ini rencana itu masih belum juga terwujud, buktinya belasan gubuk mulai berdiri di Kampung Akuarium. (Baca: Warga: Saat Itu, Jokowi-Ahok Menang Mutlak di Kampung Akuarium )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com