JAKARTA, KOMPAS.com - Puncak kekerasan yang dilakukan mantan anggota DPR RI Fanny Syafriansyah atau Ivan terhadap baby sitter anaknya yang berinisial T (21) terjadi pada 28-29 September 2015 lalu. Saat itu, Ivan menendang dan memukul korban.
"Tanggal 28 September (Anna, istri Ivan) marah-marah mau nendang saya, dikiranya saya ngehindar katanya mau ditendang aja ngeles. Terus Pak Ivan datang, mata saya dipukul. Terus sorenya saya ditendang di punggung, di dalam ruangan apartemen," ujar T dalam kesaksiannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2016).
Kemudian, pada 29 September, T pun kembali dimarahi dan dipukul karena menggunakan tisu untuk mengelap mainan anak Ivan. Setelah kejadian itu T akhirnya memutuskan untuk meninggalkan apartemen Ivan keesokan harinya.
"Tanggal 30 September saya ke bawah, kabur lewat pagar apartemen karena kepala saya sakit. Saya naik pagar apartemen di lobby," kata dia.
T kemudian berlari menyusuri gang-gang kecil hingga akhirnya dia sampai di Stasiun Karet. Dia pun memutuskan untuk menemui pamannya di Depok.
"Saya lari ke gang-gang kecil, asal lari aja terus ketemu Stasiun Karet. Saya minta-minta dulu di jalan biar ada uang," ucap T.
Saat meninggalkan apartemen Ivan, T tidak membawa barang apa pun. Dia hanya mempunyai nomor ponsel pamannya.
"Saya belum digaji, dompet, HP, masih di Pak Ivan," kata dia.
Di dalam stasiun, T kemudian meminta tolong kepada seorang pria paruh baya untuk menelpon pamannya. Pamannya menyebut akan menjemput dia di Stasiun Depok Baru.
"Bapak-bapak nolongin saya. Udah telpon paman saya, saya ngomong saya pengin pulang, saya kabur dari kerjaan," ucapnya.
Namun, dia kemudian bertemu saksi Venny dari LBH APIK yang kemudian menolongnya dan membawanya ke pos kesehatan di Manggarai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.