Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kekerasan Ivan Haz Beberkan Kesaksiannya di PN Jakarta Pusat

Kompas.com - 15/06/2016, 18:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - T (21), pekerja rumah tangga yang menjadi korban kekerasan dari mantan anggota DPR RI Fanny Safriansyah alias Ivan Haz, memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2016) sore.

Dalam kesaksiannya, T menyebutkan ia tidak betah tinggal di apartemen Ivan setelah bekerja lebih kurang satu pekan. T mengatakan, ia  mulai bekerja dengan Ivan sejak 2 Mei 2015.

"Pagi, setengah 7 (06.30), pas anak mau mandi, saya bilang Bu Anna, istrinya Pak Ivan. 'Bu maaf sebelumnya saya di sini enggak betah karena enggak biasa di apartemen'," kata dalam kesaksiannya.

Selain tidak terbiasa tinggal di apartemen, dia juga tidak betah karena seringkali mendengar pertengkaran antara Ivan dan istrinya.

"Kalau malem-malem Pak Ivan sama Bu Anna suka berantem, saya takut," kata dia kepada majelis hakim.

Akhirnya T meminta kepada Ivan untuk berhenti bekerja. Namun, Ivan menyebut T baru bisa berhenti bekerja setelah ada orang lain yang mengantikannya.

"Saya tunggu sampe ada ganti, tapi belum ada ganti. Karena enggak ada ganti terus, saya mau kabur pertamanya," tutur dia.

Dia memutuskan untuk kabur ketika belum genap satu bulan bekerja. T meninggalkan apartemen pada pagi hari.

"Setengah 5 (04.30) pagi saya turun ke bawah (lobby). Terus kata security tunggu di ruang tunggu," kata dia.

Sebelum T berhasil kabur, Ivan sudah terlebih dahulu turun ke pos security untuk menjemputnya.

"Terus Pak Ivan datang ke bawah, (saya) dibawa naik lagi ke atas. Kata security tolong susternya jangan diapa-apain. Pas naik ke atas, pintu apartemen ditutup, Pak Ivan marah-marah," papar T.

"Kamu enggak tahu siapa saya, saya anaknya Pak Hamzah Haz. Kamu mau masuk penjara apa kerja di sini? Nanti saya bilang aja kamu ngambil barang berharga saya biar kamu dipenjara. Saya bilang, iya sama mau kerja," lanjut T.

Ivan kemudian melemparkan sendok dan garpu plastik yang ada di meja ke arah tembok. Dia juga memegang botol saus untuk mengancam T.

"Pak Ivan pegang botol saus ABC yang ukuran sedang. Karena saya takut, saya enggak mau dipenjara, jadi saya kerja, enggak jadi minta pulang," turut T.

Sampai saat itu Ivan belum melakukan kekerasan fisik terhadap T. Baru setelah kejadian itu Ivan beberapa kali memukul korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika dkk Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika dkk Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com