Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Hakim, Korban Ivan Haz Paparkan Kekerasan yang Dialaminya

Kompas.com - 15/06/2016, 19:59 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban kekerasan yang dilakukan mantan anggota DPR RI Fanny Safriansyah alias Ivan Haz, T (21), membeberkan alasan-alasan Ivan yang seringkali memukulnya.

Dia menyampaikan hal tersebut saat memberikan kesaksian dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2016).

"Suka marah-marah kalo misalnya saya mandiin anaknya nangis, enggak mau diem kayak gitu," ujar T.

Tak hanya marah, Ivan juga kerap memukul T menggunakan remote televisi, ponsel, dan benda tumpul lainnya. Saat Hezel, anak Ivan yang diasuhnya menangis, Ivan seringkali menuduh T sebagai orang yang menyebabkan hal itu. Padahal, T mengaku tidak pernah dengan sengaja membuat anaknya menangis.

"Anaknya aktif. Enggak nakal, (tapi) cengeng. Kalo lagi mainan, kalo bosen, terus minta gendong, nangis. Dia nangis sendiri, dikiranya saya ngapa-ngapain," kata dia.

Menurut T, pernah suatu waktu anak Ivan yang diasuhkan mengalami sedikit luka. T tidak tahu penyebabnya. Tetapi, Ivan lagi-lagi menyalahkannya.

"Abis mandi Hezel luka, enggak tahu kenapa. Dikiranya saya sengaja yang celakain anaknya. Kepala saya dinjek-injek, dibenturin ke lantai," ucap T.

Tak hanya itu, T juga pernah meminta izin untuk pulang kampung. Dia ingin berhenti bekerja dan bertemu keluarganya sebab dia tidak pulang saat lebaran 2015 lalu. Namun, Ivan tidak mengizinkannya dan malah menyiksa T.

"Pas udah selesai lebaran, saya bilang pas Pak Ivan lagi tiduran. Saya bilang sebelumnya saya minta maaf, saya minta tuker aja kan saya belum tiga bulan (bekerja). Soalnya lebaran enggak pulang, saya pengin ketemu keluarga," papar T. (Baca: Posisi Saksi yang Duduk Menyerong karena Takut Lihat Ivan Haz)

"Kata Pak Ivan, 'an**ng minta pulang terus!. (Dia) mukul di tengkuk. Dari tempat tidur ngehampiri saya, mukul satu kali pake dua tangan. Terus Pak Ivan ngambil bantal apartemen buat mukul tiga kali. Saya kejedot pintu di lemari apartemen," lanjut dia.

Bahkan, Ivan juga beberapa kali memukul T tanpa alasan yang jelas.

"Pagi-pagi lagi nonton Youtube (menemani anak Ivan), enggak ada sebab, (dia) mukul," ucap T. (Baca: Ini Deretan Kekerasan yang Dilakukan Ivan Haz terhadap Pembantunya)

T seringkali dimarahi, ditendang, dan dipukul menggunakan tangan kosong ataupun benda tumpul oleh Ivan. Bahkan, hidungnya pernah berdarah dan matanya bengkak akibat kekerasan yang dilakukan Ivan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com