JAKARTA, KOMPAS.com — Tim terpadu dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Pemkot Jakarta Barat melakukan uji pengawasan bahan berbahaya dalam hidangan takjil yang dijual di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (16/6/2016).
Berdasarkan hasil uji laboratorium tersebut, terdapat pewarna tekstil rhodamine B dalam makanan pacar cina.
"Kami telah menemukan jenis takjil, yaitu pacar cina, yang mengandung zat kimia rhodamine B, perwarna tekstil," ujar Wakil Wali Kota Jakarta Barat M Zen di Jalan Panjang, Kamis sore.
(Baca juga: Sidak BPOM, Masih Ditemukan Makanan Tidak Sehat)
Pacar cina yang mengandung rhodamine B itu ditemukan dalam hidangan yang dijual dua pedagang makanan takjil.
Petugas dari BPOM, Evi Citraprianti, menjelaskan bahwa rhodamine memiliki efek jangka panjang yang berbahaya.
"Dampaknya jangka panjang. Biasanya nanti mengakibatkan kanker," kata Evi dalam kesempatan yang sama.
Pedagang menggunakan zat pewarna tekstil karena harganya dinilai lebih murah dibandingkan dengan zat pewarna makanan yang memiliki izin BPOM.
"Kalau pewarna makanan bisa Rp 10.000. Kalau pewarna tekstil, harganya cuma Rp 1.000," tutur dia.
(Baca juga: BPOM Optimistis Temuan Pangan Berbahan Berbahaya di DKI Tahun Ini Akan Turun)
Dari segi warna, kata Evi, makanan yang mengandung zat pewarna tekstil biasanya lebih mencolok.
Sementara itu, dari segi rasa, makanan yang menggunakan pewarna tekstil cenderung sulit dibedakan dengan makanan lainnya.
Dari 18 sampel makanan yang diuji, BPOM baru menemukan dua jenis pacar cina yang mengandung rhodamine B.
Sementara itu, sampel lainnya masih dalam tahap pengujian. Saat ini, BPOM masih melakukan pengecekan terhadap sampel-sampel makanan tersebut.