Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2016, 15:48 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Yusril Ihza Mahendra mengatakan, dukungan Partai Golkar kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju lagi pada Pilkada DKI 2017 belum pasti. Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga ingin maju pada Pilkada DKI itu menolak mengakui bahwa Golkar sudah menutup pintu bagi dirinya.

Yusril telah mendaftarkan dirinya ke sejumlah partai politik, antara lain ke Golkar, agar dapat diajukan sebagai calon gubernur pada Pilkada DKI 2017.

"Partai-partai oke aja, Golkar sampai sekarang belum mengambil keputusan apa pun," kata Yusril di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2016).

Walau pelaksana tugas Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Yorrys Raweyai telah mendeklarasikan dukungan untuk Ahok pada Selasa lalu, Yusril menyebutkan bahwa pengambilan keputusan di Golkar akan dibicarakan terlebih dahulu di musyawarah daerah (musda).

Setelah dari musda, barulah hasilnya disampaikan ke DPP untuk selanjutnya dipertimbangkan oleh ketua umum, sekjen, dan dewan pembina. Yusril menganggap deklarasi Yorrys adalah dukungan individu.

"Saya mengerti mekanisme partai politik ini. Yang tidak mengerti partai politik, klaim seseorang ngomong dianggap itu sikap partai, padahal belum tentu," ujarnya.

Ia mencontohkan kabar Gerindra yang telah memutuskan akan mengusung Sjafrie Sjamsoeddin ternyata tidak benar. Untuk itu, ia akan menyikapi pemanasan Pilkada DKI ini dengan sabar.

"Jadi proses partai ini perlu ada kesabaran. Kalau kami cepat-cepat bangun opini publik nanti kecewa sendiri," ujarnya.

Sebelumnya Yusril mengaku telah melakukan komunikasi intensif dengan Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie.

"Tadi saya sudah bertemu dengan Pak Ical (Aburizal Bakrie), beliau mengatakan, 'Sril udah aman itu'. 'Aman bagaimana Bang?' 'Ya, you tenang aja," kata Yusril mengutip percakapannya dengan Aburizal, beberapa waktu lalu.

Partai Golkar tercatat punya sembilan kursi di DPRD DKI. Dengan jumlah itu, mereka harus berkoalisi dengan partai lain agar bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakilnya lewat jalur parpol.

Kompas TV Aburizal "Pengen" Yusril
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jadi Korban 'Bullying' Senior, Siswa SMAN di Tebet Sampai Didatangi Pelaku ke Rumah

Jadi Korban "Bullying" Senior, Siswa SMAN di Tebet Sampai Didatangi Pelaku ke Rumah

Megapolitan
Bohongi Tenaga Medis RS Polri, Penganiaya Balita di Kramatjati Sebut Korban Terluka karena Terjatuh

Bohongi Tenaga Medis RS Polri, Penganiaya Balita di Kramatjati Sebut Korban Terluka karena Terjatuh

Megapolitan
Gelar Olah TKP, Polisi Cari Penyebab WN Jepang Tewas di Hotel Jaksel

Gelar Olah TKP, Polisi Cari Penyebab WN Jepang Tewas di Hotel Jaksel

Megapolitan
Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati Alami Luka Lebam

Balita yang Dianiaya Pacar Tantenya di Kramatjati Alami Luka Lebam

Megapolitan
D Hadiri Pemakaman Empat Anaknya yang Dibunuh di Jagakarsa Sambil Peluk Erat Boneka Hijau

D Hadiri Pemakaman Empat Anaknya yang Dibunuh di Jagakarsa Sambil Peluk Erat Boneka Hijau

Megapolitan
Ibu 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa Sudah Bisa Dimintai Keterangan Polisi

Ibu 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa Sudah Bisa Dimintai Keterangan Polisi

Megapolitan
Tabur Bunga di Makam Anaknya, Sang Ibu: Mama Ikhlas, Jaga Kakak...

Tabur Bunga di Makam Anaknya, Sang Ibu: Mama Ikhlas, Jaga Kakak...

Megapolitan
Wanita WN Jepang Ditemukan Tewas di Hotel Jaksel

Wanita WN Jepang Ditemukan Tewas di Hotel Jaksel

Megapolitan
Belasan Siswa SMAN di Tebet Jadi Korban 'Bullying' Senior, Dada hingga Kemaluan Dipukul

Belasan Siswa SMAN di Tebet Jadi Korban "Bullying" Senior, Dada hingga Kemaluan Dipukul

Megapolitan
Dikumpulkan Selama 13 Tahun, Tabungan Rp 49 Juta Punya Lansia di Ciracas Ludes Diambil Pelaku Hipnotis

Dikumpulkan Selama 13 Tahun, Tabungan Rp 49 Juta Punya Lansia di Ciracas Ludes Diambil Pelaku Hipnotis

Megapolitan
Kuasa Hukum Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa: Banyak yang Diceritakan Panca kepada Saya...

Kuasa Hukum Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa: Banyak yang Diceritakan Panca kepada Saya...

Megapolitan
Pemakaman 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa, Ibunda: Mama Ikhlaskan Kamu Nak

Pemakaman 4 Anak Korban Pembunuhan Ayah Kandung di Jagakarsa, Ibunda: Mama Ikhlaskan Kamu Nak

Megapolitan
Jenazah Empat Anak yang Dibunuh Ayah Kandungnya akan Dimakamkan di TPU Perigi Sawangan

Jenazah Empat Anak yang Dibunuh Ayah Kandungnya akan Dimakamkan di TPU Perigi Sawangan

Megapolitan
Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ingin Datangi Pemakaman Anak-anaknya

Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Ingin Datangi Pemakaman Anak-anaknya

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Depok Minta Warga Jangan Dibebani Urus Administrasi Saat Berobat ke RS

Wakil Ketua DPRD Depok Minta Warga Jangan Dibebani Urus Administrasi Saat Berobat ke RS

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com