Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Sterilisasi "Busway", Kadishub DKI Sebut Bisa Main "Skateboard"

Kompas.com - 20/06/2016, 15:50 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengetatan sterilisasi jalur khusus transjakarta atau busway sudah genap sepekan diberlakukan. Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, menilai hasilnya sudah bagus.

"Bagus, cakep kan. Bisa main skateboard tuh," ujar Andri di Kantor Dishubtrans DKI, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2016).

Menurut Andri, sterilisasi busway dilakukan demi kepentingan banyak orang. Kebijakan itu dilakukan bukan untuk mengambil hak para pengguna jalan.

"Jadi begini, sterilisasi bukan kami mengambil hak pengguna jalan yang lain, tidak, tapi kami mengutamakan pengguna yang lebih banyak, makanya kami lakukan sterilisasi," kata dia.

Meski begitu, Andri mengakui masih ada pengguna jalan yang menerobos busway. Dia pun terus berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga untuk meninggikan separator busway di semua koridor.

"Masih ada tuh di koridor VI, saya tahu, yang nerobos-nerobos masih ada kan. Tapi dibandingkan dengan dulu udah beda dong karena kami berkoordinasi terus dengan Bina Marga untuk meningkatkan separatornya. Penginnya sih dua belas-dua belasnya (koridor) separatornya sudah bagus," papar Andri. (Baca: Sanksi untuk Penyerobot "Busway" Harus Tegas dan Konsisten)

Sterilisasi busway mulai dilakukan sejak Senin (13/6/2016) lalu. Bagi pengemudi mobil yang melanggar aturan ini, polisi akan memberikan tilang slip biru dan langsung membayar denda melalui transfer. 

Sebelumnya polisi menindak para penyerobot busway dengan tilang merah. Selain tilang biru, Pemprov DKI juga menambah petugas dan moveable concrete barrier (MCB) serta mengoptimalkan manual gate di busway.

Disepakati, tidak boleh ada lagi kendaraan selain bus transjakarta yang diperbolehkan melintasi busway, kecuali ambulans, mobil pemadam kebakaran, dan mobil dinas berpelat RI. (Baca: Polisi Merasa Pegal Jaga "Busway", Apa Tanggapan Ahok?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com