Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratna Sarumpaet: KPK Menutupi Kebenaran soal Sumber Waras

Kompas.com - 20/06/2016, 18:00 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet menuding bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah berbohong saat mengatakan pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemprov DKI tidak melanggar hukum.

Menurut Ratna, pernyataan Ketua KPK, Agus Rahardjo tidak berdasar. Belum lagi audit investigasi yang dilakukan BPK tidak ditindaklanjuti oleh KPK. Padahal menurutnya, BPK memberikan hasil audit sesuai dengan fakta yang ditemukan.

Sebelumnya Agus mengatakan KPK tidak menemukan adanya pelanggaran dalam transaksi Sumber Waras.

"KPK hanya mengucapkan saja, tapi BPK kan ada hasil auditnya. Dia (Ketua KPK Agus Rahardjo) cuma ngomong doang, dan enggak ngasih apa-apa. KPK bohong. Bilang saja sama dia kalau dia bohong," ujar Ratna di Gedung BPK, Jakarta, Senin (20/6/2016).

Ratna juga menyebut, apa yang dilakukan oleh KPK, salah satunya dengan menyewa auditor lain untuk menganalisa hasil audit investigasi BPK jelas menyoreng nama BPK sebagai lembaga audit negara.

Ratna menegaskan pihaknya akan mendukung seluruh langkah yang dilakukan BPK untuk membongkar seluruh dugaan melawan hukum yang dilakukan Pemprov DKI.

"Semua orang seperti bisa pesan auditor, padahal udah ada BPK, Itu pelecehan terhadap konstitusi ketika Pak Agus bilang tidak ada pernyataan melanggar hukum, sedangkan BPK bilang ada kerugian Rp 191 miliar, anak kecil juga tahu. Ada upaya besar yang ingin menghentikan lembaga itu memberantas korupsi," ujar Ratna.

Terkait hal itu, Ratna menyebut pihaknya belum berencana untuk menyambangi KPK dalam waktu dekat. Aktivis Ratna Sarumpaet bersama Aliansi Gerakan Selamatkan Jakarta (AGSJ) mendatangi Gedung KPK Senin sore.

Kedatangan AGSJ untuk mendukung BPK terkait hasil audit pembelian Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemprov DKI. Tak hanyak AGSJ, Seni sore, sejumlah komisioner KPK juga menyambangi BPK untuk membahas perbedaan sikap yang dikeluarkan antara BPK dan lembaga anti rasuah itu. (Baca: Terkait Sumber Waras, Ketua BPK Minta Pemprov DKI Kembalikan Rp 191 Miliar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS Juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang untuk Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com