Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Disewakan, Tower ATC Portable di T3 Ultimate Soetta Ditarik oleh Kemenhub

Kompas.com - 20/06/2016, 21:22 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sempat memberi catatan kekurangan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta setelah berkunjung ke sana pada Selasa (14/6/2016) lalu.

Salah satu kekurangan yang diungkapkan Jonan adalah tidak terlihatnya apron Terminal 3 Ultimate dari tower air traffic control (ATC). Solusi sementara dari kekurangan itu adalah menggunakan mobile portable tower atau tower ATC portable.

Tower yang dimaksud telah disewakan oleh Kementerian Perhubungan dan sudah diletakkan di apron Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta sejak Jumat (17/6/2016). Namun, Senin (20/6/2016) petang tadi, Kemenhub melalui Balai Teknik Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menarik tower ATC portable dengan alasan optimalisasi peralatan.

Hal itu diungkapkan oleh petugas Balai Teknik Penerbangan Swandi Simanjuntak yang ditemui pewarta, di lokasi.

"Saya dan tim hanya ditugaskan mengambil kembali alat ini. Suratnya sudah kami sampaikan ke pimpinan bandara. Kalau mau sewa, bisa mengajukan lagi," kata Swandi.

Dia enggan menjelaskan lebih lanjut tujuan penarikan tower ATC portable yang sebelumnya telah disepakati untuk dipakai sementara oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi dan Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) Bambang Tjahjono.

Swandi hanya mengungkapkan tujuan pengambilan alat tersebut dengan penjelasan singkat.

"Untuk dioptimalisasi, karena ini belum optimal," tutur Swandi.

Secara terpisah, Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Haerul Anwar mengaku heran dengan pengambilan kembali alat tersebut. Keheranan Haerul dikarenakan awalnya Kemenhub yang memberi catatan tentang itu dan pihaknya telah menyepakati solusi sementara, tetapi ujungnya alat yang sama ditarik oleh Kemenhub.

"Padahal kami sewa, seharinya Rp 10 juta. Saya juga enggak tahu kenapa ditarik. Kami juga lagi adjustment dengan AirNav untuk mengoperasikan alat tersebut," ujar Haerul.

Pantauan Kompas.com, landasan pacu dekat apron Terminal 3 Ultimate telah digunakan sejumlah pesawat, baik untuk terbang maupun untuk parkir sementara serta menaikkan hingga menurunkan penumpang. (Baca: Kemenhub Beri Waktu 3 Hari bagi AP II untuk Penuhi Kekurangan Terminal 3 Ultimate)

Selama ini, pihak Perum LPPNPI memanfaatkan CCTV di Terminal 3 Ultimate untuk memantau kegiatan di apron. Pemantauan apron nantinya akan dilakukan dengan sistem dan teknologi radar. Sistem radar yang dimaksud baru bisa digunakan pada September 2016.

Adapun finalisasi Terminal 3 Ultimate masih dikejar oleh PT Angkasa Pura II. Perusahaan tersebut memperkirakan, jika semua aspek dan kekurangan dapat diselesaikan dengan lancar, kemungkinan terminal terbesar di seluruh Indonesia itu dapat beroperasi tiga bulan mendatang.

Kompas TV Terminal 3 Soetta Ditunda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com