Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratna Sarumpaet: Kasihan "Teman Ahok", Mereka Jadi Korban

Kompas.com - 27/06/2016, 18:12 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet meragukan keberhasilan relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, "Teman Ahok", dalam mengumpulkan 1 juta KTP. Ratna menilai Teman Ahok hanya sedang melakukan rekayasa dan menciptakan kesan bahwa ada sejuta warga DKI Jakarta yang mendukung Ahok.

"Aku melihat di situ (pengumpulan KTP) enggak tulus, hanya pura-pura diciptakan sejuta rakyat yang mendambakan Ahok," ujar Ratna saat ditemui di Mapolres Jakarta Barat, Senin (27/6/2016).

Ratna juga menyindir sikap Teman Ahok yang awalnya mendorong Ahok maju melalui jalur independen. Menurut dia, saat ini Teman Ahok seperti bimbang setelah sejumlah partai menyatakan dukungan untuk Ahok, yakni Hanura, Nasdem, dan Golkar.

Ratna juga kembali menyindir Ahok yang sudah berkali-kali keluar dan masuk partai politik. Terkait hal itu, Ratna menilai Ahok tak konsisten.

"Aku kasihan sama mereka (Teman Ahok), mereka hanya jadi korban Ahok saja. Dan kasihan juga melihat anak-anak itu, kenapa mau mengkhianati intelektualitasnya. Padahal, di awal dulu mereka sangat ngotot supaya Ahok maju independen, ngotot Ahok supaya tidak tercemar oleh partai," ujar Ratna.

Untuk menanggapi keraguan dalam pengumpulan KTP, Teman Ahok akan mengundang orang-orang yang meragukan 1 juta KTP untuk melakukan verifikasi bersama-sama. Saat ini, Teman Ahok tengah menyusun daftar nama yang akan diundang.

Mereka yang tidak percaya dengan 1 juta KTP Teman Ahok akan dipersilakan memilih warga yang telah mengumpulkan KTP secara acak. Nantinya, Teman Ahok akan langsung melakukan verifikasi terhadap warga dengan disaksikan langsung oleh pihak-pihak yang meragukan mereka.

Selain Ratna, ada sejumlah orang lainnya yang meragukan 1 juta KTP tersebut, seperti politisi Gerindra Habiburokhman, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, dan Abraham "Lulung" Lunggana.

Kompas TV Ratna & Dhani Gagal Demo di KPK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com