Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duga Ada Pemalsuan Dokumen di Lahan Cengkareng Barat, Pemprov DKI Lapor ke Bareskrim

Kompas.com - 01/07/2016, 06:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melaporkan kasus lahan Cengkareng Barat ke Bareskrim Mabes Polri, pada Rabu (29/6/2016) kemarin.

Kasubbag Bantuan Hukum Biro Hukum DKI Jakarta Haratua Purba mengatakan pelaporan kepada polisi itu didasarkan dugaan adanya dokumen palsu.

"Kami sudah lapor ke Bareskrim atas keterangan palsu ke akta autentik. Dilaporkan ke Bareskrim tanggal 29 Juni," kata Haratua, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Biro Hukum, lanjut dia, menelusuri asal-usul terbitnya sertifikat atas nama Toeti Noeziar Soekarno. Toeti mengklaim lahan di Cengkareng Barat sebagai lahan miliknya.

Di sisi lain, berdasarkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2015, lahan itu merupakan lahan kepemilikan Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta.

Sertifikat yang dimiliki Toeti pun asli karena langsung diterbitkan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Klaim Dinas Perumahan, itu kan sertifikat (yang dimiliki Toeti) asli, memang asli sertifikatnya. Cuma data pendukungnya yang kami duga palsu, itu yang kami tangani," kata Haratua.

Ia menjelaskan dasar penerbitan sertifikat itu adalah laporan kehilangan atas girik. Namun, girik serta tanah tersebut tidak pernah ada.

"Nah sampai kemarin, kami masih fokus ke penerbitan sertifikat ini, apa aja data-data yang enggak benar, hingga terbit sertifikat. Sudah selesai, kami lapor ke Bareskrim. Baru nanti kami pelajari pembeliannya itu, yang menurut kami tidak benar secara hukum nanti kami gugat," kata Haratua.

Selain itu, lanjut dia, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan juga masuk ke dalam kasus ini. Sebab, pembelian lahan Cengkareng Barat oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta termasuk indikasi kerugian negara pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) laporan keuangan 2015. (Baca: Karut-marut Lahan Cengkareng Barat, Siapakah yang "Bermain"?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com