Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPN Jakbar Sempat Didatangi Penyidik KPK yang Bertanya soal Lahan Cengkareng Barat

Kompas.com - 01/07/2016, 15:44 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pertanahan Nasional Jakarta Barat Sumanto mengatakan, pihaknya pernah didatangi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kepemilikan lahan di Cengkareng Barat, Jakarta Barat.

Sumanto mengatakan, pada saat itu KPK menanyakan soal sertifikat ganda milik warga bernama Toeti Noeziar Soekarno.

KPK menunjukkan dua sertifkat milik Toeti yang terbit tahun 2010 dan 2014. Kepada KPK, Sumanto mengatakan bahwa tidak ada sertifikat ganda.

Ia pun menyatakan bahwa sertifikat yang terbit 2010 merupakan sertifikat palsu. (Baca juga: Yusril: Pemprov DKI Tidak Hati-hati Beli Lahan Cengkareng Barat)

"Kemarin dibawa KPK kemari (sertifikat), katanya ada yang ganda. Saya bilang palsu itu. Namun, ada pernyataan di media, enggak tahu ada yang ngomong pejabat mana, saya enggak ngerti (soal sertifikat ganda), katanya ada sertifikat dobel, mana (saya suruh tunjukkan). Terus dia (KPK) nyodori, mungkin (menunjukkan sertifikat) untuk cari data yang lain. Ternyata namanya sama, dan nomornya sama, namanya Toeti dong, cuma diterbitin 2010," tutur Sumanto saat ditemui Kompas.com di Kantor BPN Jakarta Barat, Jumat (1/7/2016).

Namun, Sumanto tidak menjelaskan mengapa sertifikat tahun 2010 yang dimiliki Toeti itu disebutnya palsu.

BPN mengatakan bahwa Toeti memiliki sertifikat atas lahan di Cengkareng Barat, Jakarta Barat.

(Baca juga: Alasan BPN Jakbar Keluarkan Sertifikat Lahan Cengkareng Barat dari Girik yang Hilang)

BPN menyebut bahwa Toeti sudah melakukan seluruh proses pengajuan penerbitan sertifikat dengan benar.

Sementara itu, BPK dalam laporannya menyatakan bahwa Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta belum memiliki sertifikat atas lahan itu.

Saat dikonfirmasi, Kepala Humas dan Kerja Sama Luar Negeri BPK RI Yudi Ramdan menyatakan, dokumen yang jadi penanda bahwa lahan tersebut dimiliki Dinas KPKP hanyalah girik.

Kompas TV Ada Oknum Pemprov DKI Jadi Mafia Tanah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com