Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gema Toleransi dari Pinggiran Bekasi

Kompas.com - 12/07/2016, 17:51 WIB

Oleh: Harry Susilo

Hari raya Idul Fitri telah lewat. Namun, kenangan indah ketika menyaksi-kan bagaimana warga Kampung Sawah, Kota Bekasi, merayakan hari kemenangan itu dan menghormatinya masih kuat melekat.

Hari itu, suasana hangat menyelimuti rumah pasangan Aroh (68) dan Richard Karde Napiun (74) yang berada di bawah pohon rindang di Kampung Sawah, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Rabu (6/7). Di tengah kebahagiaan menyambut hari kemenangan, toleransi bersemi indah dalam semangat silaturahim antara sanak saudara dan kerabat.

Aroh dan Kar, panggilan Richard Karde, adalah salah satu pasangan suami-istri yang berbeda agama di Kampung Sawah. Aroh memeluk agama Islam, sementara Kar beragama Katolik. Mereka dikaruniai sembilan anak, empat di antaranya beragama Islam dan lima beragama Katolik.

Saat Lebaran, anak-anak Aroh dan Kar yang beragama Katolik ikut membantu ibunya memasak ketupat, semur ayam, dan sambal goreng kentang. Ketika Natal tiba, Aroh juga memasakkan beragam menu bagi suami dan anaknya yang merayakan Natal.

Rabu siang itu, rumah Aroh dan Kar dipenuhi canda tawa. Mereka didatangi Theresia Napiun (76), kakak Kar; Magdalena Dorce Kolin (47), keponakan Kar; beserta suami Magdalena dan tiga putrinya. Meskipun Theresia dan keluarga Magdalena beragama Katolik, mereka rutin mengunjungi Aroh saat Idul Fitri untuk bersilaturahim.

"Semur ayam masakan Bibi Aroh tidak boleh dilewatkan kalau Lebaran seperti ini. Enak banget," ucap Magdalena seraya tertawa.

Setiap anggota keluarga juga saling menghargai kebebasan beribadah saudara lainnya. Pagi hari, sebelum bersilaturahim dengan keluarga, Aroh dan anak-anaknya bersama dengan warga Muslim Kampung Sawah menunaikan shalat Id di pelataran Masjid Al Jauhar yang terletak di seberang rumah Aroh. Adapun saudara lain turut bersiap memakai baju rapi untuk menyambut kedatangan para tamu yang bersilaturahim.

Tempat ibadah

Layaknya warga lain di Kampung Sawah, kehidupan mereka berjalan harmonis.

Masjid Al Jauhar, yang merupakan masjid terbesar di Kampung Sawah, terletak hanya 50 meter dari Gereja Kristen Pasundan dan 200 meter dari Gereja Santo Servatius. Ketiga tempat ibadah yang cukup megah itu berdiri berdampingan.

"Saat shalat Id, warga yang Katolik dan Kristen biasanya yang mengatur parkir dan menjaga kendaraan warga Muslim. Begitu juga sebaliknya saat Natal," ujar KH Rachmadin Afif (71), pengasuh Masjid Al Jauhar sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Fisabilillah (Yasfi), saat ditemui di rumahnya.

Sebagai bentuk saling menghargai, Rachmadin mendapat kiriman parsel yang berisi biskuit, makanan ringan, serta minuman ringan dari Pendeta Dewi Agustina, salah satu pendeta di Gereja Kristen Pasundan, dua hari menjelang Lebaran.

"Setiap tahun, saya memang selalu dikirimi parsel oleh pihak gereja. Kadang mereka juga menyumbang makanan untuk berbuka puasa di masjid," ujar Rachmadin yang merupakan besan dari KH Ali Mustafa Yakub (almarhum), Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta.

Bagi Rachmadin, perbedaan tidak menjadi penghalang untuk bersilaturahim. Dalam Islam pun diajarkan mengenai pentingnya persaudaraan sesama umat Islam, persaudaraan sesama warga masyarakat, dan persaudaraan sesama makhluk hidup. Di Kampung Sawah, warga menjalankan ketiga nilai itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com