Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/07/2016, 15:50 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nelayan yang bermukim di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, menceritakan tentang beberapa kapal besar yang menabrak dan terdampar di proyek reklamasi Pulau G. Hal itu terjadi karena tidak ada penerangan sama sekali yang membuat nahkoda tidak memperhatikan ada pulau buatan di jalur menuju pelabuhan.

"Belum lama ini, lima kapal besar-besar, terdampar di Pulau G itu. Ada yang kapal 20 ton dari China itu juga rusak gara-gara nabrak pulau," kata Rokili (56), salah satu nelayan, kepada Kompas.com, Rabu (13/7/2016).

Rokili menuturkan, keberadaan Pulau G sebenarnya menghalangi lalu lintas laut yang biasa ditempuh oleh pemilik perahu hingga kapal-kapal besar. Kapal besar umumnya banyak yang merapat ke sejumlah pelabuhan di pesisir utara Jakarta pada malam hari.

Saat malam hari, penerangan di sekitar Pulau G minim. Hal itu dinilai tidak lepas dari keputusan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli yang memutuskan untuk menghentikan reklamasi di sana.

"Sama sekali enggak ada lampu, gelap, jadi enggak ketahuan tuh ada pulau. Kalau orang yang enggak biasa atau enggak tahu, pasti nabrak. Saya diceritain, betulin kapalnya sampai Rp 20 miliar," tutur Rokili.

Cerita yang diungkapkan Rokili sejalan dengan salah satu pertimbangan Rizal dalam menghentikan proyek reklamasi Pulau G. Salah satu pertimbangannya menyebutkan, pembangunan Pulau G mengganggu lalu lintas kapal.

Selain itu, proyek reklamasi Pulau G juga dihentikan karena letak pulau di atas kabel milik PLN. Menanggapi keputusan Rizal, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo.

Surat tersebut berisi permohonan untuk memastikan apakah keputusan Rizal sudah final. Menurut Basuki, sebuah keputusan harus tertuang secara tertulis dan ditandatangani dalam surat resmi. (Baca: Penampakan Proyek Reklamasi Pulau G yang Dihentikan Rizal Ramli)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Lokasi BPJS Keliling di Bekasi Bulan Desember 2023

Lokasi BPJS Keliling di Bekasi Bulan Desember 2023

Megapolitan
20 Tempat Wisata di Jakarta untuk Libur Natal dan Tahun Baru

20 Tempat Wisata di Jakarta untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Hadapi Banjir hingga Perubahan Iklim, Heru Budi dan Wali Kota Melbourne Jajaki Rencana Kerja Sama

Hadapi Banjir hingga Perubahan Iklim, Heru Budi dan Wali Kota Melbourne Jajaki Rencana Kerja Sama

Megapolitan
Optimis Prabowo-Gibran Bisa Menang Satu Putaran, AHY: Harus Kompak dan Kerja Keras

Optimis Prabowo-Gibran Bisa Menang Satu Putaran, AHY: Harus Kompak dan Kerja Keras

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Acara Perayaan Tahun Baru 2024 di Jalan Sudirman hingga Kawasan Monas

Pemprov DKI Siapkan Acara Perayaan Tahun Baru 2024 di Jalan Sudirman hingga Kawasan Monas

Megapolitan
Hujan Lebat di Jakarta, Status Pos Angke Hulu Siaga 3

Hujan Lebat di Jakarta, Status Pos Angke Hulu Siaga 3

Megapolitan
Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa, Rihani Divonis Tiga Tahun Penjara

Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa, Rihani Divonis Tiga Tahun Penjara

Megapolitan
Mahfud MD Berkunjung ke MTS di Bekasi, Warga Harap Kampungnya Jadi Makin Maju

Mahfud MD Berkunjung ke MTS di Bekasi, Warga Harap Kampungnya Jadi Makin Maju

Megapolitan
Kasus Pneumonia Anak Meningkat, Kapan Orangtua Perlu Waspada?

Kasus Pneumonia Anak Meningkat, Kapan Orangtua Perlu Waspada?

Megapolitan
DPRD DKI Larang Pemprov Pakai Gedung Sekolah untuk Gudang Logistik Pemilu 2024

DPRD DKI Larang Pemprov Pakai Gedung Sekolah untuk Gudang Logistik Pemilu 2024

Megapolitan
Mahfud MD Kunjungi MTS di Bekasi, Warga Bersorak 'Ganjar-Mahfud'

Mahfud MD Kunjungi MTS di Bekasi, Warga Bersorak "Ganjar-Mahfud"

Megapolitan
Rihana Divonis Empat Tahun Penjara, Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa

Rihana Divonis Empat Tahun Penjara, Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa

Megapolitan
Walkot Jaksel Bakal Sewa Gedung untuk Gudang Logistik Pemilu 2024 di Mampang dan Kebayoran Lama

Walkot Jaksel Bakal Sewa Gedung untuk Gudang Logistik Pemilu 2024 di Mampang dan Kebayoran Lama

Megapolitan
IPW Desak Polisi Tahan Firli Bahuri Usai Pemeriksaan Kedua

IPW Desak Polisi Tahan Firli Bahuri Usai Pemeriksaan Kedua

Megapolitan
Tertangkapnya Tiga Buruh Pengeroyok Sopir Truk Saat Demo UMK di Cikarang, Para Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara

Tertangkapnya Tiga Buruh Pengeroyok Sopir Truk Saat Demo UMK di Cikarang, Para Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com