JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kebersihan DKI Jakarta mewacanakan untuk menjadikan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di Bantargebang, Bekasi, sebagai tempat produksi conblock.
Menurut Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Ali Maulana Hakim, rencana itu akan direalisasikan saat intermediate treatment facility (ITF) sudah dibangun di sejumlah tempat.
Jika sudah ada ITF, kata dia, maka sampah yang akan dibuang ke TPST Bantargebang bukan lagi sampah mentah, melainkan sampah yang sudah berbentuk residu.
"Nanti produksi conblok-nya dari abu residu sampahnya itu. Bisa jadi conblok dan beberapa produk. Bisa jadi conblok dan bahan bangunan yang lain," kata Ali di Balai Kota, Kamis (14/7/2016).
(Baca juga: Antrean Truk Sampah di TPST Bantargebang Bisa sampai Sehari Semalam)
Menurut Ali, ITF yang akan dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI akan berlokasi di lima tempat, masing-masing di Cilincing, Sunter, Marunda, Rorotan (Jakarta Utara), dan Kamal Muara (Jakarta Barat).
Selain memudahkan proses pengolahan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat, keberadaan ITF ini diharapkan dapat mengurangi beban TPST Bantargebang.
Tiap-tiap ITF ditargetkan dapat menampung maksimal 1.500 ton sampah.
Sementara itu, saat ini jumlah rata-rata sampah dari Jakarta yang diangkut setiap harinya ke TPST Bantargebang mencapai 6.000 ton.
"Kalau sudah ada ITF, nantinya yang diangkut petugas ke Bantargebang hanya sisa residu pembakaran sampah," ujar dia.
(Baca juga: Pengelola TPST Bantargebang: Antrean Panjang Truk karena Peralihan Titik Buang)
Pembangunan ITF sendiri ditargetkan bisa dimulai pada tahun ini sehingga bisa difungsikan awal tahun depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.