JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi membantah isi rekaman yang menyebutnya sebagai perantara kasus suap reklamasi. Rekaman yang dia maksud adalah rekaman percakapan antara Manajer Perizinan Agung Sedayu Group, Saiful Zuhri alias Pupung dengan anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi.
Rekaman tersebut diperdengarkan dalam persidangan terdakwa Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan asistennya, Trinanda Prihantoro.
"Saya enggak merasa (seperti yang disebut dalam rekaman itu) lah. Sekarang begini, kenapa waktu saya hentikan (raperda), kok mereka enggak protes ke saya?" ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Selasa (19/7/2016).
( Baca: Disebutnya Nama Prasetio Edi dalam Rekaman Percakapan Kasus Suap Reklamasi )
Menurut Prasetio, jika memang terjadi kesepakatan antara dia, Sanusi, dan pengembang, seharusnya dia diprotes ketika menghentikan raperda tentang reklamasi pantai utara Jakarta. Namun, Prasetio mengaku tidak ada satu pun pihak pengembang yang memprotes keputusannya itu.
Hal tersebut, dijadikannya sebagai bukti bahwa dia tidak terkait dengan suap reklamasi. Bukti lainnya, kata Prasetio, adalah fakta sidang bahwa Sanusi menerima suap untuk kepentingan pribadi yaitu untuk keperluan menjadi calon gubernur DKI Jakarta.
"Lihat saja kemarin persidangannya Sanusi, terlihat juga kan antara Sanusi dan Aguan itu untuk kepentingan dia maju cagub," ujar Prasetio.
Rekaman antara Pupung dan Sanusi diperdengarkan dalam persidangan bagi terdakwa Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan asistennya Trinanda Prihantoro di Pengadilan Tipikor Jakarta.
Dalam rekaman tersebut, Prasetio disebut bertindak sebagai perantara suap. Sanusi mengatakan kepada Pupung bahwa Prasetio Edi bertindak tidak adil dalam membagikan uang bagi anggota DPRD yang lain.
( Baca: Kata Taufik soal Indikasi Keterlibatan Prasetio dalam Kasus Suap Reklamasi )
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.