Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlaku Kasar Saat Akan Tarik Kendaraan, "Debt Collector" Ditangkap Polisi

Kompas.com - 20/07/2016, 16:37 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap seorang debt collector berinisial UP (29) lantaran melakukan tindakan penganiyaan terhadap Edy Donald. Kini, UP telah ditetapkan tersangka dan tengah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto menceritakan awal kejadian itu terjadi saat UP mendatangi rumah milik Natalia di Jalan Antariksa, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Selasa (19/7/2016) sekitar pukul 09.00 WIB. Ia bermaksud untuk melakukan penarikan satu unit mobil Nissan Serena milik Natalia.

"Pelaku datangi rumah Natalia dan memaksa masuk ke rumah tersebut. Ia juga sambil berteriak-teriak memanggil Natalia agar keluar dari rumahnya," ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/7/2016).

Mendengar teriakan pelaku, anak Natalia yang bernama Edy Donald menghampiri UP. Ia bermaksud menanyakan maksud kedatangan pelaku ke rumahnya sambil berteriak-teriak memanggil nama ibunya.

Tak terima dihampiri korban, UP langsung menyerang Edy dengan mendorong dan memukulnya. Edy pun mencoba membela diri dan akhirnya terjadi perkelahian antara pelaku dan korban.

"Akibat perkelahian itu jari kelingking Edy mengalami patah," ucapnya.

Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Arsya Khadafi menambahkan, setelah melakukan penganiayaan pelaku menelpon kedua orang temannya untuk meminta dijemput. Ketiganya pun, meninggalkan kediaman Natalia setelah melakukan penganiyaan terhadap korbannya.

"Tidak berapa lama berselang, ketiganya kami langsung amankan ke Resmob. Tapi yang kami tetapkan tersangka cuma satu yaitu UP. Karena yang dua lagi tidak terlibat melakukan pemukulan," kata Arsya.

Akibat ulahnya, pelaku terancam dijerat Pasal 351 dan Pasal 335 KUHP tentang tindak pidana penganiyaan dan perbuatan tidak menyenangkan. (Baca: "Debt Collector" Duel Lawan Nasabah, Keduanya Dilarikan ke RS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com