PURWAKARTA, KOMPAS.com - Relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau "Teman Ahok" tidak akan menyandera bakal calon gubernur DKI Jakarta tersebut untuk tetap mencalonkan diri melalui jalur independen.
Salah satu pendiri "Teman Ahok", Amalia Ayuningtyas, mengatakan bahwa sejak awal gerakan relawan ini dibentuk untuk mendukung Basuki atau Ahok melanjutkan kembali posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
(Baca juga: Ahok Putuskan Jalur Pilkada DKI 2017 Setelah Bertemu "Teman Ahok" dan Parpol)
Maka, ketika Ahok sudah melepas baju partai, "Teman Ahok" bekerja mengumpulkan tanda tangan warga untuk mencalonkannya sebagai DKI-1 dengan siapa pun wakilnya.
Namun, dengan melihat realitas politik saat ini, Amalia menyatakan bahwa dukungan parpol juga penting bagi Ahok.
"Kita sejauh ini tidak ingin menyandera Ahok dengan jalur independen," kata Amalia saat menghadiri acara sidang paripurna istimewa dalam rangka Hari Ulang Tahun ke -185 Purwakarta dan HUT ke-48 Kabupaten Purwakarta di Alun-alun Purwakarta, Rabu (20/7/2016) malam.
Amalia berpesan bahwa jalur apa pun yang ditempuh Ahok, maka Ahok tidak boleh terbebani oleh pihak yang mendukungnya.
(Baca juga: "Teman Ahok": Tidak Benar kalau Pak Putu Menusuk dari Belakang )
Ahok harus tetap mengutamakan warga Jakarta. "Kalaupun Ahok majunya dari partai politik, Ahok itu enggak punya utang dengan partai politik. Kalau maju dari 'Teman Ahok', enggak punya utang dengan 'Teman Ahok'. Utangnya sama rakyat," ujar Amalia.
Untuk memastikan jalur mana yang akan dipilih, "Teman Ahok" meminta Ahok mengumumkan pilihannya sebelum akhir Juli 2016.
Jika memutuskan maju melalui jalur perorangan, maka Ahok harus mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta pada 3-7 Agustus 2016.