Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Tumpang Jadi Solusi Atasi Terbatasnya Lahan Pemakaman di DKI

Kompas.com - 25/07/2016, 20:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Taman Pemakaman Umum (TPU) Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Siti Hasni, mengakui adanya keterbatasan lahan pemakaman di DKI Jakarta, khususnya Jakarta Pusat. Sebab, di Jakarta Pusat hanya ada empat TPU.

Sementara warga yang tinggal di Jakarta Pusat, mayoritas tidak ingin dimakamkan di wilayah lain.

"Sangat terbatas, hanya empat TPU. Warga di sekitar Jakarta Pusat penginnya di Kawi-kawi atau Karet Bivak," ujar Hasni di TPU Kawi-kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2016).

Untuk memenuhi keinginan warga, salah satu solusi yang dilakukan adalah dengan membuat makam tumpang. Jika sebelumnya ada kerabat yang dimakamkan di satu TPU, kerabat lain yang baru meninggal dapat dimakamkan di petak yang sama.

"Alhamdulillah kalo mereka ada saudaranya mereka bisa kami layani dengan makam tumpang. Makam tumpang ini membantu dalam hal kekurangan lahan," kata dia.

Salah satu petugas di TPU Karet Bivak, Midi, menjelaskan prosedur pengadaan makam tumpang. Menurut dia, prosedur itu dilakukan tergantung permintaan keluarga yang hendak memakamkan.

"Tergantung keluarga. Kami tanya keluarga dulu (mau bagaimana)," ucap Midi saat ditemui terpisah di TPU Karet Bivak.

Menurut Midi, permintaan kerabat beragam. Ada yang meminta jenazah yang lama diangkat terlebih dahulu dan dibungkus menggunakan kain kafan yang baru, ada pula yang meminta jenazah yang lama diposisikan di bawah jenazah baru.

"Yang lama diangkat dulu, dibungkus kain putih. Ada (juga) yang lama enggak dibongkar, jadi di atasnya. Tergantung ahli waris. Kami tanya dulu gimana solusinya," tutur Midi. (Baca: Kasudin: Dilarang Pesan Makam untuk Orang Hidup!)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com