Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indo Barometer: Ahok Masih Unggul Dibanding Tokoh Lain

Kompas.com - 28/07/2016, 11:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Indo Barometer menunjukkan, Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih unggul jauh dibanding tokoh-tokoh lain yang disebut-sebut akan maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Indo Barometer melakukan survei itu atas permintaan DPP Golkar. Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, Rabu (27/7/2016) , mengatakan, survei dilakukan setelah Partai Golkar memutuskan mendukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kami usulkan dua metode kepada responden, dengan pertanyaan terbuka dan tertutup. Hasilnya, Ahok unggul," kata Qodari.

Pada metode pertanyaan terbuka, responden ditanya tanpa menyodorkan nama-nama bakal calon gubernur. Pertanyaannya, "jika pemilihan gubernur dilaksanakan hari ini, tokoh mana yang akan dipilih".

Hasilnya, sebanyak 35 persen responden menjawab Ahok, 2,5 persen responden menjawab Yusril Ihza Mahendra, dan 2 persen responden menjawab Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Sedangkan sebanyak 54,9 responden tidak menjawab atau menjawab tidak tahu.

Pada metode pertanyaan tertutup, lembaga survei menyodorkan pertanyaan yang sama kepada responden. Bedanya, responden diberi nama-nama bakal calon gubernur.

Dengan metode ini, sebanyak 47,3 persen responden memilih Ahok, 7,1 persen responden memilih Yusril, 6,3 persen memilih Risma, 4,1 persen responden memilih Sandiaga Uno, dan sebanyak 2,0 persen responden memilih Sjafrie Sjamsoeddin.

Sebanyak 20,8 persen responden belum memutuskan dan 5,4 persen responden tidak menjawab.

"Hasilnya tidak beda jauh dengan metode pertanyaan terbuka. Hasil survei ini kemudian kami berikan kepada DPD Golkar DKI Jakarta," kata Qodari.

Pelaksanaan survei dilakukan di seluruh wilayah Ibu Kota dengan waktu pengumpulan data 15-21 Juli 2016. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling.

Jumlah sampel sebanyak 800 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuesioner.

Berdasarkan tingkat pengenalan dan kesukaan, Ahok juga unggul dibanding tokoh-tokoh lainnya. Ahok dikenal oleh seluruh atau 100 persen responden dan dia disukai sebanyak 82,5 persen responden.

Sebanyak 72 persen responden mengenal Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan sebanyak 67,2 persen menyukai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut.

Sebanyak 58,8 persen responden mengenal pengusaha Sandiaga Uno dan 65,5 persen responden menyukai dia.

Mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dikenal sebanyak 30,3 persen responden dan 62,4 persen menyukainya.

Hanya sebanyak 2,3 persen responden yang mengenal Bupati Bojonegoro Suyoto yang juga dikabarkan akan diusung Partai Amanat Nasional pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Dari sini kelihatan hanya kalangan elite yang mengenal Kang Yoto, kalangan bawah belum mengenal dia. Wajar kalau sekarang Ahok unggul dan lebih dikenal, karena dia petahana. Kesukaan responden terhadap Ahok juga paling tinggi dibanding tokoh lain," kata Qodari.

Kompas TV Ahok Pastikan Maju Pilgub Lewat Parpol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com