Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lab Psikologi Politik UI: Kapabilitas Ahok, Risma, dan Ridwan Kamil Unggul

Kompas.com - 01/08/2016, 16:20 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) merilis survei "Opinion Leader" terkait Pilkada DKI Jakarta 2017. Dalam survei dari tanggal 9 Juni 2016 hingga 28 Juli 2016, kapabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih unggul dibanding para pesaingnya. Ahok mendapat skor 7,87.

Disusul Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 7,77 dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil 7,74. Kapabilitas dalam survei Lab Psikologi Politik UI terdiri dari beberapa nilai, yakni visioner, intelektualitas, governability, kemampuan politik, komunikasi politik dan leadership.

Dari enam nilai kapabilitas, Ahok unggul di tiga nilai kapabilitas, yakni visioner 8,1, intelektualitas 8,0, kemampuan politik 8,20. Sedangkan tiga nilai kapabilitas lainnya diungguli oleh Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini.

Masing-masing yakni Ridwan Kamil unggul dari sisi komunikasi politik dengan skor 7,9 dan Tri Rismaharini dai sisi governability 8.0 serta leadership 7,77. Ada pun enam figur lainnya, Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, Sjafrie Sjamsoeddin, Yoyok Riyo Sudibyo, Suyoto dan Djarot Saiful Hidayat mendapatkan skor di bawah tujuh dari semua nilai kapabilitas.

Ketua Lab Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk mengungkapkan dari survei tersebut membuktikan bahwa hanya Ahok, Ridwan Kamil dan Risma yang layak maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Metode ini bagus dalam melihat orang profilnya bagus. Karena sudah dilihat juri-juri tadi," kata Hamdi saat pemaparan survei Opinion Leader "Menakar Kandidat DKI I" di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2016).

Menurutnya, skor kapabilitas tak akan berubah bila para tokoh tak tersangkut kasus. Terutama bagi Ahok, Risma dan Ridwan Kamil.

"Kalau saya, kalau tak ada hal betul-betul luar biasa tersangka publik langsung runtuh. Kang Emil tersangka, Ahok atau pun Risma, itu langsung runtuh," tegas Hamdi.

Survei dilakukan dari tanggal 9 Juni 2016 hingga 28 Juli 2016. Dalam survei ini dilakukan dua tahap, yakni Focus Group Discussion (FGD) dan Survei Opinion Leader. Sebanyak 206 orang pakar yang 60 persen lebih berlatar belakang profesor dan doktor dalam survei ini. 

Mereka diminta untuk menilai sembilan orang tokoh yang telah dipilih melalui FGD sebelum survei Opinion Leader. Sembilan tokoh itu yakni Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Saiful Hidayat, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Suyoto, Sjafrie Sjamsoeddin, Tri Rismaharini, Yoyok Riyo Sudibyo dan Yusril Ihza Mahendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com