Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayuan Hanura terhadap PDI-P

Kompas.com - 02/08/2016, 08:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan antara Partai Hanura dan PDI-P, Senin (1/8/2016)  kemarin di Kantor DPD PDI-P DKI Jakarta bisa dibilang sebagai upaya Hanura merayu PDI-P.

Secara terang-terangan, Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta, Mohamad "Ongen" Sangaji, mengajak PDI-P membentuk koalisi besar dan mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI 2017.

Berbagai rayuan dilontarkan. Salah satunya adalah dengan memuji kader PDI-P yang kini menjadi pendamping Ahok, yaitu Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

"Saya harap apa yang sudah terjalin baik antara Pak Djarot dan Pak Basuki bisa diteruskan," ujar Ongen di Kantor DPD PDI-P DKI Jakarta, Jalan Tebet Raya.

"Sehingga enggak ada lagi calon-calon yang lain. Hanya Djarot, Ahok, Hanura, dan partai pendukung lainnya," ujar Ongen.

Ongen menjelaskan, tujuan pengurus Hanura datang ke Kantor DPD PDI DKI Jakarta adalah untuk menjajaki pembentukan koalisi besar. Dia berharap PDI-P ikut mendukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Mudah-mudahan ada angin segar dari PDI-P nantinya," kata Ongen.

Ia mengaku memang sedang merayu PDI-P agar bisa mengikuti jejak Hanura.

"Ini sudah maut ini rayuannya," ujar Ongen.

Setelah mendengar itu, Pelaksana Tugas Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH mengatakan, partainya belum punya  keputusan akhir soal cagub dan cawagub DKI. Namun, di tingkat DPD PDI-P DKI Jakarta, kader sepakat menolak Ahok berdasarkan hasil reses anggota DPRD DKI.

Karena itu, menurut dia, sikap PDI-P untuk sementara bertolak belakang dengan Hanura. Bambang justru menggoda para kader Partai Hanura agar berbalik arah mengikuti keputusan PDI-P.

"Pak Ongen sampaikan sikap partainya seperti itu dan kami juga sampaikan sikap partai kami begini, tetapi ini masih panjang. Siapa tahu nanti (Partai Hanura) bergerak berdasarkan hati nurani, jadi ikut kami ha-ha-ha...," ujar Bambang.

Pada akhir pertemuan, mereka bersepakat untuk tetap menjalin hubungan baik. Meski nantinya memiliki keputusan berbeda dalam tokoh yang diusung sebagai cagub, kedua partai ingin silaturahim tetap berjalan.

Hal itu sekaligus untuk memberi contoh kepada kader di akar rumput agar tidak perlu emosional dengan kader partai lain yang berbeda pilihan.

Ongen dan Bambang menutup pertemuan dengan foto bersama. Salah satu kader PDI-P menggoda keduanya.

"Jadi ini saling merayu ini. Masalahnya yang berhasil merayu siapa, yang merah atau yang kuning, ha-ha-ha...," ujar kader.

Saat berfoto, Ongen dan kader Partai Hanura lain memang mengenakan baju berwarna kuning. Sementara Bambang dan kader PDI-P lainnya mengenakan baju berwarna merah.

"Biasanya, bibir merah itu paling menarik," jawab Bambang. Seisi ruangan pun tertawa mendengar jawaban itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com