Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penjaga Pelintasan Kereta dan Ketidakdisiplinan Masyarakat

Kompas.com - 08/08/2016, 10:44 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


Orang gila hingga lansia

Ada-ada saja kelakuan orang melanggar lalu lintas. Suara sirine yang memekik dan pintu yang memalangi pelintasan sering kali tidak diacuhkan pengendara. Pelintasan Bintaro Permai sebenarnya satu arah. Kendaraan hanya boleh melintas dari arah Bintaro menuju Tanah Kusir.

Dari arah Tanah Kusir, di pertigaan Jalan Veteran, kendaraan sudah dilarang berbelok ke Jalan Bintaro Permai. Sebabnya, Kecelakaan maut pada Desember 2013 lalu yang diduga karena kemacetan menyebabkan kereta commuter line menabrak sebuah truk tanki bensin Pertamina.

Sejak saat itu, sudah tak ada lagi palang bagi badan jalan dari arah Tanah Kusir. Ketidakdisiplinan masyarakat yang masih melintasi jalan itu membuat Syukur dan kawan-kawan harus memberi tahu para pengendara yang hendak melintas.

Beberapa hari lalu, seorang wanita pengemudi Go-Jek robek pahanya serta patah tulangnya karena melawan arah di pelintasan tersebut. Sudah melawan arah, ia tidak mengindahkan rambu dari penjaga pintu kereta yang memperingatkan bahwa kereta datang dari dua arah. Akibatnya, ia tertabrak kereta. Motornya hancur masuk ke kolong kereta sementara tubuhnya terpental.

"Kalau setahun ini kayaknya sudah ada sekitar lima deh kecelakaan kereta di dekat-dekat sini," ucap Syukur.

Itu baru yang benar-benar kecelakaan. Kalau yang nyaris, katanya, mungkin sudah puluhan. Belum lama, Syukur menuturkan ada pengendara motor hampir saja tertabrak. Syukur menuturkan keanehan adanya unsur kesengajaan.

"Waktu itu nggak ada kereta, dia berhenti sebelah pos, matiin motor, terus bakar rokok. Dia tanya ke saya kereta habis ini datang dari arah mana, saya jawab saja kan saya pikir pengin tahu saja. Eh pas kereta beneran mau lewat saya lihat kereta dekat mungkin nggak sampai 200 meter, tuh orang buang rokok langsung ngegas nyebrang," kata Syukur.

Ia kesal bukan main. Beberapa hari setelahnya ia pun menunggu orang itu lewat lagi. Saat lewat, Syukur memberhentikan dan mengajak orang itu bicara. Namun ia hanya dapat geleng-geleng kepala saat orang yang diajaknya bicara mengaku sebagai seorang pendeta yang bisa membangkitkan nyawa lagi.

"Saya tanya sama orang sekitar ternyata dia memang sering begitu, orang gila ternyata, kalau gila sendiri di rumah sih nggak apa-apa, ini gilanya nyusahin orang lain," ujarnya.

Belum lama juga, Syukur berhasil menyelamatkan dua nyawa lansia. Kala itu, kereta akan datang dari dua arah sehingga para pengendara diminta jangan melintas sebelum sirine benar-benar berhenti dan palang terbuka.

Ada pasangan lansia yang berjalan kaki, segera diingatkan. Namun setelah kereta pertama melintas, Syukur melihat keduanya sedang menyeberang. Sontak, Syukur lari dari kursinya dan segera menyeret keduanya untuk segera maju.

"Saya refleks langsung. Itu kereta sama punggung saya jaraknya cuma dua senti mungkin. Kerasa banget. Saya langsung lemas. Orang-orang tumben tuh pada sabar kereta udah lewat palangnya masih nutup. Saya nggak buru-buru balik ke pos buka palang, lemas banget saya," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com