Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samakan Persepsi, Ini Tujuh Kriteria Pemimpin Jakarta Menurut "Koalisi Kekeluargaan"

Kompas.com - 08/08/2016, 15:53 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Koalisi Kekeluargaan" sepakat untuk mencari pemimpin Jakarta lebih baik daripada petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pemimpin itu pun harus memiliki tujuh kriteria.

Pelaksana tugas Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengungkapkan tujuh kriteria itu yakni arif, bijaksana, beradab, santun, beretika, bersih dan cerdas. Namun, dalam pembahasan tadi, tak disebutkan siapa figur yang cocok dengan kriteria tersebut.

"Tidak bicara orang per orang tapi berhasil formulasikan kriteria, seperti apa pemimpin Jakarta yang akan diperjuangkan untuk dipilih warga Jakarta," kata Bambang di Restoran Bunga Rampai, Jakarta, Senin (8/8/2016).

Bambang menambahkan, tujuh kriteria itu diharapkan dapat menjadikan Jakarta lebih baik. Pasalnya Jakarta tak akan lagi gaduh dan Ibu Kota bisa ditempati dengan suasana kondusif.

Sementara itu, Ketua DPD Gerindra Jakarta, Mohamad Taufik mengungkapkan tujuh kriteria itu merupakan masing-masing usulan dari tujuh partai politik dalam Koalisi Kekeluargaan.

"Kriteria ini hasil jahitan ini dan ini. Saya kira pertemuan tujuh partai ini adalah anugerah dan tak mudah. Ini pasti atas izin yang maha kuasa," tegas Taufik. (Baca: PDI-P, Gerindra, PKB, Demokrat, PKS, PPP, dan PAN Sepakat Berkoalisi dalam Pilkada DKI)

Sebelumnya, tuujuh partai politik membuat Koalisi Kekeluargaan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Tujuh partai politik itu yakni PDI-P, Gerindra, PKS, PPP, Demokrat, PKB dan PAN.

Kompas TV PDIP Jadi Rebutan Parpol untuk Koalisi Pilgub
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com