Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puslabfor Mabes Polri Lanjutkan Identifikasi Gedung Swiss-Belhotel yang Terbakar

Kompas.com - 08/08/2016, 22:15 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah petugas dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, tim identifikasi Mapolres Jakarta Utara, bersama sejumlah petugas dari Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, melakukan identifikasi penyebab terjadinya kebakaran di gedung Swiss-Belhotel, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu sore.

Dari pantauan di lokasi, Senin (8/8/2016), para petugas masuk ke dalam bekas gedung yang terbakar sekitar pukul 16.30 WIB dan keluar dari gedung pukul 19.00 WIB.

Saat keluar, petugas Puslabfor enggan untuk memberikan pernyataan kepada wartawan yang tertahan di luar area karena tidak diizinkan masuk oleh petugas keamanan setempat.

Saat dihubungi secara terpisah, Kapolsek Kelapa Gading Kompol Argo Wiyono mengatakan bahwa pihaknya akan kembali melanjutkan identifikasi tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (9/8/2016) esok.

"Kami tadi cek secara umum, melihat TKP. Masih di lantai 22, masih belum selesai dan besok dilanjutkan," ujar Argo saat dihubungi, Senin sore.

Sebelumnya, untuk mencari tahu sistem keamanan kerja di pembangunan Swiss-Belhotel, pihaknya berencana memanggil kontraktor proyek, PT Nusa Kirana, beserta sejumlah pihak terkait lainnya untuk dimintai keterangan.

Argo juga menyebut bahwa kontraktor juga akan memberikan santunan bagi dua korban yang terluka dan meninggal. Tadi pagi, sejumlah pegawai dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta juga diterjunkan untuk mengecek sistem keamanan kerja yang diterapkan di gedung Swiss-Belhotel. (Baca: Polisi Akan Panggil Kontraktor Pembangunan Gedung Swiss-Belhotel Kelapa Gading)

Kompas TV Petugas Pemprov DKI Periksa Gedung Hotel yang Terbakar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com