JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior PARA Syndicate Toto Sugiarto mengatakan, "Koalisi Kekeluargaan" merupakan bentuk ketakutan partai politik terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Koalisi itu dibentuk pengurus partai di tingkar Provinsi DKI Jakarta tanpa persetujuan pengurus di tingkat pusat. Koalisi tersebut dinilai terbentuk hanya untuk menakar kemungkinan melawan Ahok.
"Koalisi tujuh partai melihat Ahok sangat kuat sehingga tidak mungkin dikalahkan tanpa dikeroyok ramai-ramai," kata Toto di kantornya, Jumat (12/8/2016).
Kemenangan tidak ditentukan oleh jumlah kursi di DPRD ataupun banyaknya jumlah partai. Pemilihan umum ditentukan oleh suara rakyat, di mana rakyat lebih cenderung melihat figur dibanding partai.
"Mesin partai baru berguna jika dagangannya memang laku," kata Toto.
Toto mengatakan hingga saat ini elektabilitas Ahok belum dapat disaingi oleh figur-figur yang selama ini digadang maju dalam Pilkada DKI. Ia melihat upaya besar untuk melawan Ahok juga dapat dibaca sebagai kegagalan demokrasi.
Partai dianggap hanya ingin mengejar kekuasaan tanpa motivasi mulia membangun bangsa.
"Kebanyakan parpol kan hanya sempit sesaat mengejar kemenangan. Sudah tidak ada lagi ideologi, program kerja, yang penting menang. Itulah kedangkalan politik, tak lebih dari bagaimana mendapatkan apa, berapa, dan bagaimana," ujarnya.
Koalisi Kekeluargaan yang dibentuk oleh PDI-P, Gerindra, PPP, PKB, PAN, Demokrat, dan PKS kini menyerahkan sepenuhnya posisi calon gubernur kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, Mohamad Taufik mengatakan keputusan soal penyerahan posisi calon gubernur Koalisi Kekeluargaan diserahkan kepada PDI-P sudah disepakati tujuh partai itu. Penyerahan itu juga dianggap sebagai keuntungan PDI-P masuk dalan Koalisi Kekeluargaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.