Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaklovers Yakin pada Akhirnya Risma Mau ke Jakarta

Kompas.com - 13/08/2016, 13:32 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Jaklovers, Sherly Anavita, mengaku telah menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Dalam pertemuan yang dilakukan di Surabaya tersebut, mereka meminta Risma maju pada Pilkada DKI 2017.

Saat itu, menurut Sherly, Risma menolak untuk maju jadi Cagub DKI jakarta. Salah satu alasan yang dikemukakan Risma karena masih ingin memegang amanah dari masyarakat Surabaya yang telah memilihnya sebagai wali kota.

Alasan kedua, kata Sherly, Risma sebenarnya tidak ingin jadi pemimpin. Sebab menjadi pemimpin merupakan hal yang sangat berat pertanggungjawabannya.

"Bu Risma sangat memegang amanat yang diembannya di Surabaya. Ini malah menunjukkan, dialah pemimpin yang kami cari," ujar Sherly dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8/2016).

Meski Risma menolak, Jaklovers patah arang. Menurut dia, salah satu pertimbangan Risma menolak maju dalam Pilkada DKI karena penolakan masyarakat Surabaya. Untuk itu, Sherly berniat akan bertemu dengan masyarakat Surabaya agar merestui Risma maju jadi Cagub DKI.

"Kami akan ke sana untuk ngobrol dengan masyarakat Surabaya. Kami harus memanfaatkan waktu yang sudah mepet ini untuk memboyong beliau ke Jakarta," ucapnya.

Selain itu, Sherly beranggapan, keputusan Risma belum final. Ia masih yakin pada akhirnya Risma akan mengikuti Pilkada DKI 2017.

Keyakinan tersebut diperkuat dengan tradisi PDI-P sebagai partai yang menaungi Risma selalu memunculkan calon di menit-menit akhir pendaftaran di KPUD. Hal itu, berkaca pada penunjukan Joko Widodo pada Pilkada 2012 lalu.

"Melihat apa yang dilakukan PDI-P selalu begini, sering mengajukan nama terakhir-terakhir. Jokowi saja H-2 minggu baru diusung, awalnya dia juga disana enggak semangat. Wajar saja sikap Bu Risma begitu, kami tetap optimis, yakin dengan Bu Risma cocok di Jakarta," kata Sherly.

Kompas TV Risma Beri Pernyataan pada Warga agar Tak Emosi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com