Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkas "Dwell Time", Ditjen Bea Cukai Terbitkan Aturan Baru

Kompas.com - 13/08/2016, 19:38 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menerbitkan aturan baru untuk memangkas dwelling time atau waktu bongkar muat di pelabuhan.

Hal itu tertuang dalam Perdirjen Bea Cukai Nomor PER-20/BC/2016 tentang perubahan ketiga atas Perdirjen Bea Cukai Nomor P-22/BC/2009 tentang pemberitahuan pabean impor yang mengatur perubahan tata laksana pelayanan impor dan format dokumen pemberitahuan impor barang (PIB).

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga, Robert Leonard Marbun mengatakan, dengan berubahnya aturan itu, proses pemeriksaan fisik barang dan proses pengajuan PIB menjadi lebih cepat serta pembayaran voluntary declaration akan dapat terakomodasi.

Khusus untuk importasi jalur hijau, para importir tidak perlu menyerahkan formulir pelengkap pabean.

Robert mengatakan, patch modul PIB telah dipublikasikan sejak awal Agustus lalu. Sedangkan perubahan peraturan juga telah disosialisasikan kepada importir dan Perusahaan Pengurus Jasa Kepabeanan (PPJK) wilayah Jabodetabek pada Juni lalu.

"Kami akan sosialisasikan lagi pada 18 Agustus mendatang di Kantor Bea Cukai untuk mempermudah proses update modul PIB itu," ujar Robert dari pernyataan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/8/2016).

Robert mengatakan, meski pihaknya menyarankan untuk melakukan instalasi secara mandiri, masih banyak PPJK yang melakukan instalasi melalui PT Electronic Data Interchange (EDI).

Hal itu berakibat pada ketidaklancaran proses penyelesaian dokumen importasi barang di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Kami menyarankan agar importir atau PPJK meng-update modul PIB secara mandiri sehingga proses menjadi lebih cepat," ujar Robert.

Robert mengatakan, saat ini dokumen PIB yang telah diproses sebanyak 1.086 dokumen, sementara implementasi di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok dari 11 Agustus sebanyak 520 PIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com