JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menurun dari bulan Juni ke Agustus 2016. Penurunan ini berdasarkan hasil survei dari Manilka Research and Consulting.
"Elektabilitas tetap nomor satu paling atas Pak Ahok. Tapi mengalami penurunan dibanding bulan Juni lalu," kata Managing Director Manilka, Herzaky Mahendra Putra di Bakoel Koffie, Jakarta, Minggu (21/8/2016).
Dari survei tanggal 6-11 Agustus 2016, elektabilitas top of mind Ahok sebesar 43,6 persen. Sementara di bulan Juni, elektabilitas Ahok sebesar 49,3 persen. Meskipun mengalami penurunan sebesar 5,7 persen, elektabilitas Ahok masih di posisi pertama.
Di posisi kedua adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dengan perolehan 14,3 persen. Elektabilitas Risma naik dari survei sebelumnya sebesar 6 persen. Di posisi selanjutnya adalah Yusuf Mansyur 9,6 persen, Ridwan Kamil 7,1 persen, Yusril Ihza Mahendra, 5,9 persen, Sandiaga Uno 5 persen, Anies Baswedan 1,4 persen.
Selain itu juga ada Abraham Lunggana 0,9 persen, Djarot Saiful Hidayat 0,9 persen, Rizal Ramli 0,5 persen, Sjafrie Sjamsoeddin 0,5 persen, Budi Waseso 0,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 0,2 persen, siapa pun yang muslim 0,2 persen, tidak memilih 1,1 persen dan belum memutuskan 7,2 persen.
Survei dikakukan dengan wawancara tatap muka di wilayah DKI Jakarta mulai tanggal 6-11 Agustus 2016. Besaran sampel ada 440 responden, dipilihh secara acak bertingkat. Margin of error kurang lebih 4,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (Baca: Survei Kedaikopi: Elektabilitas Ahok Stagnan)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.