Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada yang 'Ngebet' Didukung PDI-P, tetapi Tak Hargai Mekanisme Partai"

Kompas.com - 21/08/2016, 14:42 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menegaskan, partainya belum menentukan calon yang akan didukung untuk Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2017.

Ia pun menyinggung ada pihak yang sangat berharap didukung PDIP. Sosok tersebut, menurut dia, tak memiliki etika berpolitik, karena tidak menghargai proses dan mekanisme dalam tubuh PDIP.

"Ada yang sedang ngebet berharap didukung PDIP. Kami tersinggung betul dengan cara-cara yang tidak punya etika dan kesantunan dalam berpolitik," ujar Masinton dalam sebuah acara diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016).

"Siapkan saja dirinya. Enggak usah nyampurin dapur orang, organisasi orang," sambung dia.

Dia menambahkan, suara masyarakat yang tidak puas terhadap kinerja petahana semakin hari semakin bertambah.

Hal tersebut berdasarkan hasil survei dari Manilka Research and Consulting yang dipaparkan pada kesempatan yang sama.

Kepercayaan publik juga semakin menurun terhadap petahana, dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Masinton berpendapat, hal tersebut juga diakibatkan sikap politik Ahok yang berpindah-pindah.

Beberapa waktu lalu Ahok memutuskan maju lewat jalur perseorangan dan kini memutuskan maju lewat jalur parpol, setelah tiga parpol resmi menyatakan akan mendukungnya.

"Beberapa survei menyatakan (Ahok) masih unggul tapi tren turun. Sepertinya antiklimaks. Klimaksnya ketika jadi calon perseorangan. Namun karena inkonsistensi itu, kepercayaan publik mulai menurun," tutup Masinton.

Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya mengaku telah mendapat restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mengikuti pilkada DKI.

Syaratnya, Ahok kembali berpasangan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

"Bu Mega intinya, ya beliau tetap, saya (maju) dengan Djarot, beliau setuju," kata pria yang akrab disapa Ahok tersebut di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/8/2016) malam.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, sejauh ini, Megawati belum memberikan keputusan atau pun instruksi terkait Pilkada DKI 2017.

"Bu Mega sungguh memperhatikan harapan masyarakat Jakarta untuk mendapatkan pemimpin yang dapat membawa kesejahteraan warga DKI Jakarta," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com