Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Penggusuran, Warga Rawajati Akan Undang Yusril, Ratna Sarumpaet, dan Ahmad Dhani

Kompas.com - 23/08/2016, 19:39 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 160 warga RT 09 RW 04 Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, menolak direlokasi ke Rusun Marunda.

Mereka beralasan lokasi rusun tersebut jauh dari lokasi awal mereka tinggal.

(Baca juga: Dinas Pendidikan DKI Akan Bantu Anak-anak Rawajati Pindah Sekolah )

Seorang warga yang membuka usaha fotokopi, Imam (45), Selasa (23/8/2016), tampak sibuk mendesain spanduk berisi penolakan warga terhadap rencana relokasi.

Imam mengatakan bahwa pihaknya akan menggelar acara pada Kamis (25/8/2016) dengan mengundang pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, aktivis Ratna Sarumpaet, dan musisi Ahmad Dhani untuk mendeklarasikan penolakan.

"Bersama aliansi-aliansi terkait juga. Kami tidak mau digusur seenaknya," kata Imam saat ditemui di kiosnya, Selasa.

Kendati demikian, Imam percaya bahwa Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan bertindak bijaksana untuk memperbaiki kehidupan warganya.

Hanya saja, ia menyayangkan bahwa selama ini warga hanya berhadapan dengan lurah setempat dan tidak pernah menemui kata sepakat dengan pejabat yang lebih tinggi.

"Kalau bisa ditunda dulu sampai ada rusun di Jakarta Selatan. Kami sangat mendukung program pemerintah, tapi kalau direlokasinya ke Marunda ya nanti menyusahkan kami," kata dia.

Kekecewaan yang sama disampaikan Siti (26). Wanita yang tengah mengandung anak pertamanya itu mengaku sudah sejak lahir menempati sepetak rumah di Rawajati.

Ia bingung mencari sumber penghasilan jika direlokasi. "Sehari-hari kerja saya usaha jualan jus. Kalau bisa ya pindah yang dekatlah," ujar dia.

Warga lainnya, Isa (43), hanya bisa merasa sedih beberapa hari terakhir mendengar percakapan soal rencana penggusuran.

Isa yang membuka sebuah warteg itu masih menyekolahkan keempat anaknya.

(Baca juga: Permukiman di Pinggir Rel Kereta Kawasan Rawajati Akan Dijadikan Taman)

Ia mengatakan, selama hampir 30 tahun menetap di Rawajati, sedianya warga diberikan tempat tinggal dan kehidupan yang layak.

"Anak-anak semua sedih dengarnya. Saya sama mereka maunya ya tetap di sinilah kalau bisa. Enggak usah ada penggusuran," kata Isa.

Pembongkaran kawasan Rawajati rencananya dilakukan pada 1 September mendatang.

Sebanyak 60 keluarga diperkenankan mendaftarkan diri ke kelurahan untuk mendapatkan unit di Rusun Marunda maupun los di Pasar Tebet Timur sebagai tempat usaha yang baru.

Kompas TV Tanggapan Ahok Soal Rawajati Yang Selalu Banjir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com