Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Sistem Ganjil Genap Disebut Selamatkan Ekonomi dan Pemerintahan

Kompas.com - 30/08/2016, 10:42 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Syamsul Bahri mengatakan, penghapusan kebijakan 3 in 1 dan pemberlakuan sistem pembatasan kendaraan berdasarkan pelat nomor polisi ganjil genap di jalan-jalan protokol di Jakarta telah meningkatkan kecepatan laju kendaraan yang melintasi jalan-jalan tersebut.

Peningkatan kecepatan kendaraan sekitar 20 persen.

"Kecepatan tadinya selalu stuck, setelah 3 in 1 dihapuskan sekarang jadi kecepatan naik 20 persen," ujar Syamsul di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (30/8/2016).

Syamsul menyebut peningkatan kecepatan laju kendaraan telah menyelamatkan ekonomi dan pemerintahan yang memang berpusat di jalan-jalan protokol.

"Apabila kita tidak menyelamatkan Sudirman-Thamrin, terganggu fungsi-fungsi aktivitas lain seperti ekonomi, terus perkantoran di sini. Pejabat-pejabat berlalu lalang di Sudirman-Thamrin," kata dia.

Syamsul berharap pembatasan kendaraan dengan penerapan ganjil genap dapat diperluas setelah evaluasi penerapan ganjil genap di jalan-jalan protokol dilakukan.

"Diharapkan ke depan untuk pembatasan kawasan tertib lalu lintas ini bisa diperlebar, diperluas. Namun, perlu ada kajian dan evaluasi setelah kita melaksanakan di Sudirman-Thamrin ini," kata Syamsul.

Penerapan sistem ganjil genap dengan pemberian sanksi mulai diberlakukan hari ini. Pemberian sanksi itu dilakukan setelah berakhirnya masa uji coba dari 27 Juli hingga 26 Agustus 2016.

Pada masa uji coba, para pelanggar hanya dikenai sanksi teguran, baik secara lisan maupun tertulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com