Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Banjir di Kemang, Ini Kata PT Lippo Karawaci

Kompas.com - 01/09/2016, 14:23 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang melanda kawasan Kemang Village di Jakarta Selatan pekan lalu membuat pengembang kawasan itu, PT Lippo Karawaci, angkat bicara. Lippo membantah isu yang beredar bahwa pembangunan kawasan Kemang Village menjadi penyebab banjir di kawasan Kemang.

Head of corporate Water Planning PT Lippo Karawaci Tbk, Cornelia Retno Suyarjati menjelaskan, pihaknya telah membuat sejumlah resapan air untuk mengantisipasi banjir.

Retno menjelaskan, Lippo telah membangun retention pond seluas 1,8 hektar dengan daya tampung air sebesar 100.000 meter kubik. Kapasitas itu, kata Retno, melebihi volume tampung air sebelum Lippo membangun kawasan tersebut yaitu sebesar 76.000 meter kubik.

"Luas resapan existing 8,8 hektar, itu belum dikelola dengan daya tampung 76.000. Tapi sekarang 100.000 (meter kubik), kami berikan lebih dari apa yang disediakan alam," ujar Retno di Kantor Lippo, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016).

Retno menyampaikan, fungsi retention pond itu bisa meminimalisir banjir di sejumlah wilayah yaitu Kemang Village, Kemang Raya , dan permukiman sekitar.

Head of Corporate Communication PT Lippo Karawaci, Danang Kemayan Jati, mengatakan, terkait banjir yang terjadi di Kemang Raya, pihaknya tak ingin berdebat. Pihaknya telah maksimal melakukan antisipasi banjir dengan membuat resapan air.

"Saya hanya ingin perlihatkan kalau kami punya fasilitas yang baik untuk sistem resapan air," ujar Danang.

Pekan lalu kawasan Kemang Raya di Jakarta Selatan terendam banjir diakibatkan oleh jebolnya tembok rumah warga yang berbatasan langsung dengan Kali Krukut.

Kompas TV Banjir di Kemang Akibat Luapan Kali Krukut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com