JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang melanda kawasan Kemang Village di Jakarta Selatan pekan lalu membuat pengembang kawasan itu, PT Lippo Karawaci, angkat bicara. Lippo membantah isu yang beredar bahwa pembangunan kawasan Kemang Village menjadi penyebab banjir di kawasan Kemang.
Head of corporate Water Planning PT Lippo Karawaci Tbk, Cornelia Retno Suyarjati menjelaskan, pihaknya telah membuat sejumlah resapan air untuk mengantisipasi banjir.
Retno menjelaskan, Lippo telah membangun retention pond seluas 1,8 hektar dengan daya tampung air sebesar 100.000 meter kubik. Kapasitas itu, kata Retno, melebihi volume tampung air sebelum Lippo membangun kawasan tersebut yaitu sebesar 76.000 meter kubik.
"Luas resapan existing 8,8 hektar, itu belum dikelola dengan daya tampung 76.000. Tapi sekarang 100.000 (meter kubik), kami berikan lebih dari apa yang disediakan alam," ujar Retno di Kantor Lippo, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016).
Retno menyampaikan, fungsi retention pond itu bisa meminimalisir banjir di sejumlah wilayah yaitu Kemang Village, Kemang Raya , dan permukiman sekitar.
Head of Corporate Communication PT Lippo Karawaci, Danang Kemayan Jati, mengatakan, terkait banjir yang terjadi di Kemang Raya, pihaknya tak ingin berdebat. Pihaknya telah maksimal melakukan antisipasi banjir dengan membuat resapan air.
"Saya hanya ingin perlihatkan kalau kami punya fasilitas yang baik untuk sistem resapan air," ujar Danang.
Pekan lalu kawasan Kemang Raya di Jakarta Selatan terendam banjir diakibatkan oleh jebolnya tembok rumah warga yang berbatasan langsung dengan Kali Krukut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.