Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Rawa Bebek Masih Trauma dengan Kasus Anak Balita Jatuh

Kompas.com - 05/09/2016, 12:08 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rusun Rawa Bebek di Cakung, Jakarta Timur, masih trauma dengan kasus anak balita yang jatuh lewat pagar terali rusun. Karena trauma, warga kini khawatir membiarkan anak-anaknya bermain di sekitar pagar terali.

Pagar terali tersebut berada di lokasi ruang jemuran dan masak bagi warga Rusun Rawa Bebek. Kebetulan ruang masak dan jemur warga tidak berada dalam satu unit, melainkan di luar. Model ini ada di Rusun Rawa Bebek khusus bujangan.

Warga Blok A lantai 1 Rusun Rawa Bebek, Omah (70), mengatakan, dia melarang cucunya untuk bermain lagi di sekitar pagar terali pasca-kejadian anak balita jatuh.

"Saya sampai sekarang gemetaran, kalau cucu saya ke situ juga takut," kata Omah, di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, Senin (5/9/2016).

Terlebih lagi, lanjut Omah, dia punya tiga cucu, yang dua di antaranya masih berusia 2,8 tahun dan 3 tahun. Cucunya seumuran dengan korban yang jatuh.

"Takut saya jadinya, cucu saya seumuran, lagi, sama yang jatuh," ujar Omah.

Siti Aisah (42), warga blok yang sama, juga punya kekhawatiran tersebut. Salah satu cucunya sering bermain di lokasi dekat pagar terali.

Ukuran celah di terali memang cukup besar. Diameternya lebih kurang 20 sentimeter, cukup besar untuk ukuran anak kecil keluar masuk.

"Sering main sama anak-anak yang lain karena di sini udaranya enak, anginnya banyak, tetapi sekarang saya enggak bolehin lagi, saya larang," ujar Siti.

Siti mengatakan, anak-anak di rusun memang kerap bermain di pagar terali. Ada yang suka turun dari lantai atas lewat pagar terali dan pipa untuk sampai ke lantai bawahnya. Padahal, tindakan itu amat berbahaya.

"Suka pada turun naik, lewat terali terus pegangan di peralon. Udah sering saya omelin, tetapi malah anak-anak itu bilang saya judes. Ya orangtuanya juga mungkin pada enggak tahu," ujar Siti.

Sekarang ini, pengelola sedang memasang kawat untuk menutup sela terali tersebut. Pengerjaan masih dilakukan di Blok A tempat kasus anak balita jatuh. Saat ini, pengerjaan sudah sampai lantai tiga, dan rencananya akan diselesaikan sampai lantai akhir.

Kompas TV Bocah 3 Tahun Tewas Jatuh dari Lantai 4 Rusun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com