JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menghentikan hibah untuk Bamus Betawi. Basuki menilai, organisasi ini sudah politis dan menyebarkan kebencian melalui acara Lebaran Betawi.
"Yang masalah itu mereka menggunakan Bamus Betawi yang minta hibah dari kami untuk main politik. Itu udah melanggar Pancasila dan UUD 1945, dia bilang Jakarta harus Betawi yang jadi gubernur dia. Itu udah enggak betul," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (6/9/2016).
"Kalau saya sih enggak takut, silakan saja. Cuma, maksud saya, Anda ini enggak boleh nerima uang hibah untuk Bamus Betawi yang berpolitik. Makanya saya bilang harus di-stop," tambah Ahok.
Ahok mengatakan, hibah yang biasa diterima Bamus Betawi Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar. Ahok mengatakan, Bamus Betawi sudah melanggar undang-undang dan seharusnya sudah ditangkap. Terlebih lagi, mereka menerima uang dari pemerintah.
Ahok mengacu pada pelaksanaan Lebaran Betawi yang lalu. Ketika itu, ada seruan gubernur DKI harus putra Betawi. Ada pula seruan agar warga Betawi tidak diinjak-injak orang asing. Menurut Ahok, hal ini sudah tidak benar.
"Begitu Anda menyatakan putra Betawi harus jadi (gubernur), harus merebut, seruan jangan diinjak dari asing macam-macam itu disebarkan, itu sudah enggak betul," ujar Ahok.
Lebaran Betawi dilaksanakan bulan lalu pada 12 hingga 14 Agustus. Biasanya, Lebaran Betawi diisi dengan proses antaran dari tiap wali kota ke gubernur, silat Betawi, lenong Betawi, kasidah, dan lain-lain.
Namun, Lebaran Betawi tahun ini penuh dengan pesan politik. Hal ini terlihat saat Ketua Umum Forum Betawi Rempug Lutfi Hakim menyampaikan kata sambutannya. Dia mengajak para pengunjung untuk tak lagi memilih Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi gubernur kembali pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Dia mengungkapkan kekecewaannya terhadap Ahok yang menggusur permukiman warga di Kampung Pulo, Jakarta Timur, dan Pasar Ikan, Jakarta Utara.
"Makanya kami sepakatlah, orang Betawi saatnya bangkit. Mudah-mudahan 2017 gubernurnya orang Betawi. Paling enggak ada perwakilan Betawi-nya," kata Lutfi. (Baca: Jika Tak Ada Cagub dari Betawi, Ketum FBR Ajak Boikot Pilkada DKI 2017)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.