Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Go-Jek Mengumpat "Pe'a", Calon Penumpang Kesal

Kompas.com - 06/09/2016, 23:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penumpang, Daris (25), mengaku kecewa akan pelayanan ojek berbasis aplikasi, Go-Jek.

Ia kesal karena pengemudi Go-Jek berinisial TYN melontarkan umpatan kepadanya.

Awalnya, Daris mengantarkan rekannya, Surya (27), menuju ITC Cempaka Mas, untuk memesan Go-Jek dengan tujuan Warakas, Jakarta Utara, pukul 20.15 WIB, Selasa (6/9/2016).

Tempat penjemputan ditentukan di bawah jembatan penyeberangan Halte ITC Cempaka Timur.

Namun, lantaran di situ banyak angkutan umum berupa bus dan mikrolet yang ngetem, Surya dan Daris maju sekitar 50 meter-100 meter dari tempat penjemputan.

Surya pun menelepon pengemudi dan menanyakan posisi pengemudi, TNY. Surya memberitahu kepada pengemudi bahwa posisinya agak maju dari tempat penjemputan awal.

"Saya tunggu di sebelum pintu masuk, biar mudah terlihat, Pak. Soalnya di situ ketutupan angkot-angkot ngetem," kata Surya kepada pengemudi.

Sang pengemudi pun merespons dengan memberitahukan kepada Surya bahwa ia tetap menunggu di bawah jembatan.

Setelah lima menit berlalu, sang pengemudi Go-Jek ini tak kunjung bergerak. Daris akhirnya kembali menghubungi TYN. Daris kembali menanyakan posisi pengemudi.

Namun, setelah percakapan berakhir, rupanya sambungan telepon belum terputus.

Menurut Daris, terdengar melalui sambungan telepon bahwa pengemudi Go-Jek tersebut mengumpat.

"Dia (pengemudi)  bilang pe'a (pendek akal)," kata Daris kepada Kompas.com.

Terkait perkataan pengemudi Go-Jek yang tidak sopan itu, Daris pun menghubungi call center Gojek.

Pusat layanan tersebut menerima keluhan calon customer dan meminta maaf atas kejadian kurang menyenangkan yang dilakukan pengemudi.

"Nanti kami akan tindak lanjuti untuk pemberian sanksi kepada driver tersebut," kata petugas call center di ujung sambungan.

Terkait masalah ini, manajemen PT Go-jek Indonesia meminta maaf atas layanan mitra Go-Jek yang kurang sopan dalam melayani pelanggan.

"Kami sangat mengerti dengan hal yang Anda alami terkait dengan pelayanan mitra kami dan akan kami proses diberikan sanksi sampai dengan pemutusan kemitraan sesuai dengan prosedur yang ada di Go-Jek Indonesia," kata manajemen Go-Jek Indonesia kepada customer, yang salinannya diterima Kompas.com, Selasa (6/9/2016).

Manajemen Go-Jek Indonesia dalam suratnya juga berjanji akan terus memperbaiki layanannya ke depan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com