JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan akan menghentikan alokasi hibah bagi Bamus Betawi. Pasalnya, Basuki melanjutkan, organisasi tersebut sudah bermain politik.
Salah satu contohnya saat Lebaran Betawi yang diselenggarakan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
"Pakai mimbar Lebaran Betawi, maki-maki SARA, rasial, panitia harusnya melarang dong. Betul enggak? Terus, kumpul-kumpul bikin politik, jadi Bamus Betawi tujuannya golkan orang Betawi jadi gubernur, itu udah enggak bener itu," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Pria yang akrab disapa Ahok itu menuturkan, organisasi mana pun yang tak sesuai dengan Pancasila dan UUD 45 sudah sepantasnya tidak mendapat alokasi dana dari pemerintah.
"Sekarang kami fokus saja sama Setu Babakan kalau mau ngomong Betawi," kata Basuki. (Baca: Dikucurkan Dana Miliaran, Belum Ada Perubahan di Setu Babakan)
Adapun hibah yang biasa diterima Bamus Betawi Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar. Hanya, rencana penghentian alokasi hibah kepada Bamus Betawi harus disepakati oleh DPRD DKI Jakarta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.